Warga harus berjalan memutar sekitar satu kilometer akibat jembatan darurat hanyut di Desa Alat Kecamatan Hantakan (pinggiran Pegunungan Meratus) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Ketua Posko Meratus Hantakan Kasman Susanto di Hantakan, Kabupaten HST, Ahad, mengatakan jembatan darurat tersebut hanyut karena diterjang banjir akibat hujan berintensitas tinggi pada Kamis (7/12) lalu.

Baca juga: Objek wisata alam kali Benawa HST Kalsel beraktifitas kembali

Kasman menuturkan pemerintah daerah sedang membangun jembatan permanen sebagai upaya menunjang kelancaran lalu lintas warga Desa Alat Kecamatan Hantakan maupun wilayah Meratus.

"Pembangunan jembatan permanen sudah hampir selesai, tapi karena cuaca sehingga mengalami keterlambatan pekerjaan," ujar pemuda Dayak Meratus Hantakan tersebut.

Kasman mengungkapkan jembatan darurat tersebut sudah 13 kali hanyut atau putus akibat banjir saat musim hujan.

"Namun warga swadaya membangun kembali jembatan darurat guna memudahkan akses jalan penghubung," ucap Kasman.

Baca juga: "Baah tampuh" kembali terjang jembatan darurat
 
Puing jembatan darurat yang hanyut karena terdampak banjir akibat hujan di Desa Alat (sekitar 177 km utara Banjarmasin) Kecamatan Hantakan pinggiran Pegunungan Meratus Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Minggu (10/12/2023). (ANTARA/HO-Dokumen Pribadi)
 
Diketahui, musibah banjir besar sempat melanda wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dan beberapa daerah di Provinsi Kalimantan Selatan pada Januari 2021.

Dampak banjir tersebut termasuk kategori cukup parah sepanjang sejarah banjir yang melanda Provinsi Kalimantan Selatan.

"Kita berharap kejadian atau bencana banjir serupa Januari 2021 jangan terulang. Apalagi kejadian yang lebih dahsyat lagi jangan sampai terjadi," tutur Kasman.

Baca juga: Banjir landa pemukiman warga di pinggiran Meratus HST

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023