Nilai tukar rupiah pada Kamis pagi merosot 28 poin atau 0,18 persen. Rupiah saat ditransaksikan antarbank di Jakarta berada pada posisi Rp15.522 per dolar AS, sebelumnya Rp15.494 per dolar AS.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan cadangan devisa Indonesia pada November 2023 diperkirakan lebih baik sehingga dapat mendukung penguatan rupiah.
"Pelemahan rupiah akan terbatas dan berpotensi berbalik menguat apabila data cadangan devisa Indonesia yang akan dirilis siang ini lebih baik dari perkiraan," kata Lukman kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan cadangan devisa Indonesia diperkirakan akan naik ke 135 miliar dolar AS di November 2023, salah satunya didukung oleh kenaikan harga batu bara. Sementara posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2023 tercatat sebesar 133,1 miliar dolar AS.
Posisi cadangan devisa Oktober 2023 tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Cadangan devisa itu dinilai mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Baca juga: Emas Antam Kamis pagi naik Rp6.000
Baca juga: Dolar nyaris datar di tengah rendahnya jumlah pekerjaan di AS
Baca juga: Harga minyak tertekan kekhawatiran permintaan global
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan cadangan devisa Indonesia pada November 2023 diperkirakan lebih baik sehingga dapat mendukung penguatan rupiah.
"Pelemahan rupiah akan terbatas dan berpotensi berbalik menguat apabila data cadangan devisa Indonesia yang akan dirilis siang ini lebih baik dari perkiraan," kata Lukman kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan cadangan devisa Indonesia diperkirakan akan naik ke 135 miliar dolar AS di November 2023, salah satunya didukung oleh kenaikan harga batu bara. Sementara posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2023 tercatat sebesar 133,1 miliar dolar AS.
Posisi cadangan devisa Oktober 2023 tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Cadangan devisa itu dinilai mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Baca juga: Emas Antam Kamis pagi naik Rp6.000
Baca juga: Dolar nyaris datar di tengah rendahnya jumlah pekerjaan di AS
Baca juga: Harga minyak tertekan kekhawatiran permintaan global
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Citro Atmoko, Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023