Tim futsal Kalimanatan Selatan harus memenangi dua laga sisa menghadapi Papua Barat, Senin(19/9) dan Bali, Rabu (21/9) setelah dalam dua laga sebelumnya bermain kurang menguntungkan saat menghadapi Jawa Barat kalah 2-3 dan imbang 2-2 lawan Maluku Utara di perhelatan PON) XIX 2016 Jawa Barat.
Pelatih Tim Futsal Kalsel, Edy Susanto di Bandung, Minggu menyatakan, misi sapu bersih dua laga sisa Group B Futsal menjadi harga mati mengingat tambahan enam poin bisa menghindarkan Kalsel tersingkir dari fase penyisihan.
"Dua laga sisa harus kita menangkan kalau ingin terus bisa berlaga di PON dengan melaju ke babak berikutnya," kata Edy.
Menurut dia, saingan Kalsel saat ini adalah Maluku Utara yang sudah mengoleksi empat poin dengan total 10 gol.
Jika ingin tetap di PON minimal Kalsel harus mampu mencetak gol lebih banyak dari Maluku Utara didua laga tersisa.
"Sapu bersih dua laga sisa dan mencetak banyak gol jadi harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Baik dipertandingan menghadapi Papua maupun Bali di laga terakhir," tegas Edi.
Tim Futsal Kalsel di PON berada di group B bersama tuan rumah Jabar, Maluku Utara, Papua Barat, dan Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Pelatih Tim Futsal Kalsel, Edy Susanto di Bandung, Minggu menyatakan, misi sapu bersih dua laga sisa Group B Futsal menjadi harga mati mengingat tambahan enam poin bisa menghindarkan Kalsel tersingkir dari fase penyisihan.
"Dua laga sisa harus kita menangkan kalau ingin terus bisa berlaga di PON dengan melaju ke babak berikutnya," kata Edy.
Menurut dia, saingan Kalsel saat ini adalah Maluku Utara yang sudah mengoleksi empat poin dengan total 10 gol.
Jika ingin tetap di PON minimal Kalsel harus mampu mencetak gol lebih banyak dari Maluku Utara didua laga tersisa.
"Sapu bersih dua laga sisa dan mencetak banyak gol jadi harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Baik dipertandingan menghadapi Papua maupun Bali di laga terakhir," tegas Edi.
Tim Futsal Kalsel di PON berada di group B bersama tuan rumah Jabar, Maluku Utara, Papua Barat, dan Bali.
Editor : Abdul Hakim Muhiddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016