Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan HM Arsyadie menyatakan pembangunan Jembatan Selat Pulau Laut Kabupaten Kotabaru di wilayah timur provinsi ini tetap berlanjut.


Sekdaprov Kalsel menjawab wartawan, usai rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, di Banjarmasin, Selasa, menegaskan kelanjutan pembangunan jembatan tersebut.

"Kan kita hanya membangun jembatan pendekat yang akan menghubungkan dengan bentang utama jembatan ke daratan Kalimantan dengan Pulau Laut, tempat ibu kota Kabupaten Kotabaru tersebut," ujarnya lagi.

Perencanaan untuk pembiayaan pembangunan jembatan terpanjang di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut sebesar Rp3,6 triliun dalam bentuk sharing, di antaranya dari pemprov setempat Rp500 miliar.

Kemudian dari Pemkab Kotabaru dan Tanah Bumbu, Kalsel yang menjadi tempat kedua ujung jembatan dengan bentang mencapai tiga kilometer itu, masing-masing Rp250 miliar.

"Sedangkan sisa biaya untuk pembangunan prasarana perhubungan di wilayah timur Kalsel tersebut diharapkan bantuan dana dari pemerintah pusat untuk membangun jembatan utama," ujar mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kalsel itu pula.

"Pemprov Kalsel bersama DPRD provinsi setempat sudah melakukan pendekatan dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pihak kementerian tersebut menanggapi positif rencana pembangunan Jembatan Kotabaru itu," kata Arsyadie.

Secara terpisah, Kepala DPU Kalsel Martinus mengatakan, untuk pembangunan Jembatan Kotabaru, terutama jembatan penghubung yang berpangkal pada dua titik di Batulicin, ibu kota Tanah Bumbu dan Tanjung Serdang Pulau Laut, pemprov setempat sudah mengeluarkan Rp115 miliar.

"Dana sebesar Rp115 miliar itu dari APBD Kalsel 2015 sebesar Rp50 miliar dan 2016 sebanyak Rp65 miliar, juga akan diusulkan dalam APBD Kalsel 2017," katanya tanpa menyebut nilai nominal. Namun dia menegaskan, Jembatan Selat Pulau Laut Kotabaru tersebut harus terwujud.

Karena, menurut dia, keberadaan Jembatan Kotabaru itu nanti mendatangkan nilai multiguna, bukan cuma untuk kepentingan masyarakat "Bumi Sa-ijaan" Kotabaru dan "Bumi Bersujud" Tanah Bumbu, Kalsel atau provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.

"Keberadaan Jembatan Kotabaru itu nanti juga bernilai strategis dalam upaya mewujudkan ketahanan nusantara atau kemaritiman Indonesia di wilayah timur," ujar Martinus lagi.

Selain memiliki sumber daya alam yang cukup potensial untuk pembangunan daerah dan nasional, Kotabaru yang merupakan kabupaten paling timur Kalsel berbatasan Laut Sulawesi, Selat Makassar dan Laut Jawa (Samudra Indonesia) itu juga masuk kawasan lintasan pelayaran samudra

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016