Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 24 tenaga penyuluh pertanian di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, masih berstatus honorer atau tenaga harian lepas.
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Kabupaten Tabalong Mugeni di Tanjung, Kamis mengatakan rencananya 24 Tenaga Harian Lepas - Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL - TBPP) akan diusulkan menjadi CPNS.
"Kementerian Pertanian akan mengusulkan Tenaga Harian Lepas - Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian di sejumlah kabupaten/kota untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)," jelas Mugeni.
Mugeni mengakui para tenaga penyuluh yang masih berstatus honorer menginginkan peningkatkan pendapatan mengingat tugas mereka cukup penting dalam mendukung peningkatan produksi pertanian.
Di Kabupaten Tabalong jumlah tenaga bantu penyuluh pertanian yang berusia kurang dari 35 tahun sebanyak 14 orang dan 10 orang merupakan pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak kerja.
Honor yang mereka terima bervariasi tergantung jenjang pendidikan yakni lulusan SMA Rp1,6 juta, diploma-3 Rp2,2 juta dan Strata 1 Rp2,4 juta.
Saat ini jumlah penyuluh pertanian di Kabupaten Tabalong sebanyak 87 orang dengan rincian penyuluh di lapangan 34 dengan status PNS dan bertugas di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) 21 orang serta fungsional tujuh orang.
Sementara itu luas sawah di `Bumi Saraba Kawa` mencapai 15.511 hektare yang tersebar di 12 kecamatan dengan rencana luas tanam padi termasuk di dalamnya ladang dan sistem tumpang sari dengan karet seluas 25.000 hektare.
Sedangkan produksi padi mencapai 116.400 ton gabah kering giling (GKG) dengan produktivitas 48,50 kuintal per hektare dan luas panen 24.000 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Kabupaten Tabalong Mugeni di Tanjung, Kamis mengatakan rencananya 24 Tenaga Harian Lepas - Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL - TBPP) akan diusulkan menjadi CPNS.
"Kementerian Pertanian akan mengusulkan Tenaga Harian Lepas - Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian di sejumlah kabupaten/kota untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)," jelas Mugeni.
Mugeni mengakui para tenaga penyuluh yang masih berstatus honorer menginginkan peningkatkan pendapatan mengingat tugas mereka cukup penting dalam mendukung peningkatan produksi pertanian.
Di Kabupaten Tabalong jumlah tenaga bantu penyuluh pertanian yang berusia kurang dari 35 tahun sebanyak 14 orang dan 10 orang merupakan pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak kerja.
Honor yang mereka terima bervariasi tergantung jenjang pendidikan yakni lulusan SMA Rp1,6 juta, diploma-3 Rp2,2 juta dan Strata 1 Rp2,4 juta.
Saat ini jumlah penyuluh pertanian di Kabupaten Tabalong sebanyak 87 orang dengan rincian penyuluh di lapangan 34 dengan status PNS dan bertugas di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) 21 orang serta fungsional tujuh orang.
Sementara itu luas sawah di `Bumi Saraba Kawa` mencapai 15.511 hektare yang tersebar di 12 kecamatan dengan rencana luas tanam padi termasuk di dalamnya ladang dan sistem tumpang sari dengan karet seluas 25.000 hektare.
Sedangkan produksi padi mencapai 116.400 ton gabah kering giling (GKG) dengan produktivitas 48,50 kuintal per hektare dan luas panen 24.000 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016