Anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Karlie Hanafi Kalianda mengungkapkan, masyarakat di provinsinya kembali menyerukan kerinduan terhadap pelajar Pedoman Penghayatan Pengalaman Pancasila atau P4.

 

"Sebagaimana halnya warga masyarakat Kabupaten Barito Kuala (Batola) saat melakukan sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila," ungkap Karlie usai kegiatan tersebut, Selasa sore.

 

Pada kesempatan kali ini, Karlie  melakukan sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Kantor Badan Pengendalian dan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Batola di Marabahan (sekitar 50 km barat Banjarmasin), 14 November 2023.

 

Menanggapi kerinduan masyarakat tersebut, dia menyatakan, upaya-upaya pengenalan kembali dan pembinaan nilai-nilai Pancasila sebagai pilar negara Indonesia harus dengan melibatkan pihak pemerintah, swasta dan akademisi.

 

Menurut wakil rakyat bergelar sarjana, magister dan doktor ilmu hukum itu, memudarnya penerapan dan pemahaman Pancasila bangsa Indonesia masa kini antara lain terlihat dari berbagai konflik berbasis intoleransi agama atau budaya yang semakin kerap bermunculan di daerah seluruh Indonesia.

 

Selain itu, kurangnya rasa persatuan dan kesatuan, mementingkan diri sendiri atau kelompok dan lain-lain, lanjut mantan aktivis mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin tersebut.

 

“Sedangkan upaya-upaya pengenalan dan pembinaan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, wujudnya dengan menggelar kegiatan sosialisasi seperti yang kita laksanakan hari ini,” ujar politikus senior Partai Golkar tersebut di hadapan tidak kurang dari 125 orang peserta.

 

Karlie juga menyinggung tentang gerakan-gerakan radikal, ekstrem, terorisme yang bisa terjadi di Indonesia karena beberapa faktor antara lain mentalitas yang tidak stabil sehingga ingin mencari hal baru, ketimpangan ekonomi yang kian melebar.

 

"Begitu pula persoalan budaya yang dianggap harus dirombak secara radikal , serta wawasan keilmuan keagamaan yang kurang," lanjut laki-laki kelahiran Banjarmasin yang beberapa menjadi anggota DPRD Kalsel tersebut..

 

Menurut dia, hanya dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman atau pandangan hidup bisa menangkal , gerakan-gerakan radikal-ekstrem-terorisme.

 

“Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam sila-sila dari Pancasila harus dipahami dan diamalkan oleh setiap warga negara Indonesia, sehingga memiliki dasar yang kuat dan bisa menentukan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam melawan paham radikalisme maupun terorisme,” tambah Karlie.

 

Sedangkan narasumber Staf Ahli DPRD Kalsel, H.Puar Junaidi dalam paparannya antara lain menyarankan, membiasakan dan menyerukan pandangan yang menghargai, menghormati, terbuka, dan moderat.

 

Selain itu, memperkuat wawasan kebangsaan dan cinta tanah air, serta menumbuhkan kembali sikap  gotong royong yang merupakan budaya asli bangsa Indonesia.

 

Menurut Puar, radikalisme maupun terorisme bertentangan dengan Pancasila karena paham itu  tidak sejalan dengan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa,  Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, persatuan, prinsip musyawarahbdan keadilan.

 

Radikalisme juga sangat bertentangan dengan prinsip demokrasi dan perikemanusiaan, lanjut Puar yang beberapa kali menjadi anggota DPRD Kalsel.

 

“Melalui Pancasila pula lah, segala perbedaan yang ada di masyarakat bisa disatukan, bahkan bisa menjadikan kehidupan masyarakat serasi, selaras dan seimbang,” demikian Puar Junaidi. 

 

Dalam sosialisasi tersebut juga hadiri Sekretaris BPBD Batola Irmansyah Hadi, pejabat dan staf di lingkungan instansi itu, perwakilan Dharma Wanita, organisasi kepemudaan tokoh agama, tokoh masyarakat, serta mayarakat umum lainnya.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023