Kupang, (Antaranews Kalsel) - Kementerian Pariwisata menggelar Festival Adventure Indonesia 2016 di Sumba di Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai 10-15 September untuk memperkenalkan potensi pariwisata dan menarik wisatawan ke daerah ini.
"Festival yang bertajuk 'Jelajah Tanahumba' ini diharapkan dapat mengenalkan pulau indah tersebut melalui beragam potensi pariwisata dan juga aktivitas luar ruang serta pertunjukan adat khas Sumba," kata Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kemenpar Raseno Arya, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Kupang, Minggu.
Ia mengatakan, tahun lalu festival itu digelar di Pulau Alor pada 15-20 September 2015.
"Tahun ini merupakan event ketiga yang terus berkesinambungan dan didukung Kemenpar. Ada 200 pendaki dan fotografer yang akan ikutan kegiatan ini," katanya lagi.
Festival Adventure Indonesia ini katanya merupakan event khusus untuk penggemar dunia petualangan dan cinta terhadap alam dan kebudayaan Indonesia.
"Akan ada banyak kegiatan petualangan yang menantang, mulai menyelam, bersepeda, pendakian, hingga tur budaya dengan menginap di kampung adat dan berbaur dengan masyarakat lokal," katanya.
Tujuan festival ini untuk mempercepat pengembangkan wisata di NTT sebagai salah satu destinasi wisata bahari dan petualangan di Indonesia.
Hari pertama, katanya lagi, penjelajahan akan diawali dari bagian timur Pulau Sumba dari Bandara Umbu Mehang Kunda, Waingapu.
Peserta akan menyusuri keindahan Pantai Puru Kambera, menikmati sunset di Pantai Walakiri, dan rehat di kampung adat Praiyawang, Rende.
Hari kedua, kata dia pula, peserta akan merekam sunrise di pantai tebing Watuparunu.
"Juga melihat warisan kebudayaan di Rende berupa tenun ikat, kubur batu, mengembala kuda, aneka kerajinan dan berbagai kuliner. Air Terjun Gunung Meja di Palindi Tana Bara akan menjadi destinasi menantang bersama lembah di Wairinding sebelum bermalam di Waibakul," katanya pula.
Hari ketiga, ada pesta budaya dari pagi hingga malam di berbagai lokasi di Waibakul, Sumba Tengah.
Ada pula keseruan adu banteng dan tinju tradisional pajura, penjualan hasil kerajinan tangan, pernak-pernik dan kuliner khas Sumba.
"Primadona acara adalah Pasola, permainan lempar lembing sambil berkuda," katanya.
Hari keempat, petualang akan naik kuda atau motor trail ke Air Terjun Matayangu, dan Gua Liang Bakul.
Lalu mereka ke Pantai Tai Tena dan mengunjungi kubur batu Nenek Matahari (Apu Ladu) di Pantai Konda Malomba, selanjutnya berburu foto burung dan kupu-kupu di Taman Nasional Manupeu Tanahdaru.
Pada hari kelima usai sunrise di Waikabubak, mereka akan ke Danau Waikuri, ke Pantai Mandorak yang perawan dan menutup petualangan dengan sunset di Pantai Bwanna.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Marius Jelamu sebelumnya mengatakan akan menggelar parade 1.001 Kuda Sandelwood di Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur pada 2017 sebagai ajang pariwisata untuk menarik wisatawan ke daerah ini.
Parade kuda akan menjadi event tahunan untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara berkunjung ke daerah itu, untuk mewujudkan target 880 ribu wisatawan pada tahun 2016 ini," katanya lagi.
Menurut dia, parade kuda tersebut akan melibatkan empat kabupaten di Sumba, yakni Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
Namun saat ini baru Kabupaten Sumba Timur yang siap menggelar parade ini./f
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Festival yang bertajuk 'Jelajah Tanahumba' ini diharapkan dapat mengenalkan pulau indah tersebut melalui beragam potensi pariwisata dan juga aktivitas luar ruang serta pertunjukan adat khas Sumba," kata Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kemenpar Raseno Arya, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Kupang, Minggu.
Ia mengatakan, tahun lalu festival itu digelar di Pulau Alor pada 15-20 September 2015.
"Tahun ini merupakan event ketiga yang terus berkesinambungan dan didukung Kemenpar. Ada 200 pendaki dan fotografer yang akan ikutan kegiatan ini," katanya lagi.
Festival Adventure Indonesia ini katanya merupakan event khusus untuk penggemar dunia petualangan dan cinta terhadap alam dan kebudayaan Indonesia.
"Akan ada banyak kegiatan petualangan yang menantang, mulai menyelam, bersepeda, pendakian, hingga tur budaya dengan menginap di kampung adat dan berbaur dengan masyarakat lokal," katanya.
Tujuan festival ini untuk mempercepat pengembangkan wisata di NTT sebagai salah satu destinasi wisata bahari dan petualangan di Indonesia.
Hari pertama, katanya lagi, penjelajahan akan diawali dari bagian timur Pulau Sumba dari Bandara Umbu Mehang Kunda, Waingapu.
Peserta akan menyusuri keindahan Pantai Puru Kambera, menikmati sunset di Pantai Walakiri, dan rehat di kampung adat Praiyawang, Rende.
Hari kedua, kata dia pula, peserta akan merekam sunrise di pantai tebing Watuparunu.
"Juga melihat warisan kebudayaan di Rende berupa tenun ikat, kubur batu, mengembala kuda, aneka kerajinan dan berbagai kuliner. Air Terjun Gunung Meja di Palindi Tana Bara akan menjadi destinasi menantang bersama lembah di Wairinding sebelum bermalam di Waibakul," katanya pula.
Hari ketiga, ada pesta budaya dari pagi hingga malam di berbagai lokasi di Waibakul, Sumba Tengah.
Ada pula keseruan adu banteng dan tinju tradisional pajura, penjualan hasil kerajinan tangan, pernak-pernik dan kuliner khas Sumba.
"Primadona acara adalah Pasola, permainan lempar lembing sambil berkuda," katanya.
Hari keempat, petualang akan naik kuda atau motor trail ke Air Terjun Matayangu, dan Gua Liang Bakul.
Lalu mereka ke Pantai Tai Tena dan mengunjungi kubur batu Nenek Matahari (Apu Ladu) di Pantai Konda Malomba, selanjutnya berburu foto burung dan kupu-kupu di Taman Nasional Manupeu Tanahdaru.
Pada hari kelima usai sunrise di Waikabubak, mereka akan ke Danau Waikuri, ke Pantai Mandorak yang perawan dan menutup petualangan dengan sunset di Pantai Bwanna.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Marius Jelamu sebelumnya mengatakan akan menggelar parade 1.001 Kuda Sandelwood di Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur pada 2017 sebagai ajang pariwisata untuk menarik wisatawan ke daerah ini.
Parade kuda akan menjadi event tahunan untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara berkunjung ke daerah itu, untuk mewujudkan target 880 ribu wisatawan pada tahun 2016 ini," katanya lagi.
Menurut dia, parade kuda tersebut akan melibatkan empat kabupaten di Sumba, yakni Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
Namun saat ini baru Kabupaten Sumba Timur yang siap menggelar parade ini./f
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016