Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Tanah Laut, Kalimantan Selatan memperkenalkan dua buah buku  berjudul Balaki Muntung dan Tionghoa Banjar. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Tanah Laut Suharyo berharap, kehadiran langsung para penulis dapat memberikan pemahaman sekaligus pengetahuan baru khususnya kepada para peserta yang berhadir.

"Ilmu pengetahuan itu sangatlah berharga. Manfaatkan waktu ini sebaik-baiknya dengan mendengarkan sekaligus berdiskusi seputar buku-buku ini kepada para penulis," ucap Suharyo,  menandai dimulainya acara diskusi, di Dispusip Tanah Laut, Rabu.

Diskusi buku-buku tersebut melibatkan Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kalsel serta AMBIN DEMOKRASI. 

Kedua buku tersebut sangat kental dengan kebudayaan dan sejarah Banjar, seperti buku Balaki Muntung berisi beragam peribahasa dalam bahasa Banjar.

Sedangkan Buku Tionghoa Banjar  menceritakan sejarah keberadaan etnis Tionghoa di Kalimantan Selatan (Kalsel) termasuk di Tanah Laut.

Pengenalan buku-buku tersebut melibatkan langsung penulisnya seperti,  Noorhalis Majid dengan bukunya Balaki Muntung. 

Sementara Buku Tionghoa Banjar,  penulisnya sebanyak 10 orang diantaranya, Noorhalis Majid.

Selain itu, juga hadir salah seorang penulis lainnya berprofesi sebagai Dosen FKIP Sejarah Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Dr Mansyur.

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023