Barabai, (AntaranewsKalsel) - Tim Penanganan Kebakaran Lahan dan Hutan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, memetakan daerah yang menjadi titik-titik rawan kebakaran hutan dan lahan untuk melakukan pengawasan lebih di daerah tersebut.

Waka Polres Hulu Sungai Tengah Kompol Dodik Tatok Subiantoro di Barabai Senin mengatakan, peta wilayah rawan kebakaran lahan tersebut, juga akan memudahkan bagi tim untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran lahan dan hutan sebagaimana tahun sebelumnya.

"Kecamatan Batara merupakan daerah yang rentan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) karena berbatasan langsung dengan perkebunan sawit di Kabupaten Hulu Sungai Utara," katanya.

Selain itu, kata dia, kecamatan Batang Alai Selatan (BAS) serta Limpasu, juga dinilai rawan terjadi kebakaran lahan, karena merupakan daerah pegunungan dan padang ilalang yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Balangan.

Salah satu upaya untuk mengantisipasi kebakaran lahan tersebut, tim pencegahan Karhutla bersama masyarakat, berinisiatif mendirikan Pos Pantau Karhutla di Desa Haur Gading Kecamatan Batara.

"Kami juga melakukan patroli bersama unsur Muspika dan masyarakat, secara rutin, untuk mencegah terjadinya Karhutla ini," katanya.

Sebelumnya, seluruh anggota Tim Karhutla melaksanakan upacara kesiap-siagaan dan pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) rayon 2 yang meliputi Kecamatan Batang Alai Utara (Batara), Batang Alai Selatan (BAS) dan Limpasu di Lapangan sepak bola Budi Sukur Desa Ilung Kecamatan Batara.

Apel gabungan yang dipimpin Waka Polres Dodik tersebut, diikuti seluruh pihak terkait, seperti Kapolsek, Koramil, Badan Pemadam Kebakaran, pemerintah daerah, unsur Muspika, kepala desa dan masyarakat peduli api.

Menurut Dodik, kegiatan tersebut, bertujuan menyamakan langkah, menyatukan tekad untuk saling bahu membahu dalam menanggulangi bencana asap yang terjadi dan mungkin akan terjadi.

Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan peninjauan peralatan untuk menangani kebakaran lahan dan hutan serta menyerahkan helm untuk para petugas pemadam kebakaran.

Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Rakhmadi Kurdi mengatakan, sangat optimistis kebakaran hutan dan lahan pada 2016 ini akan bisa dikendalikan dengan lebih baik lagi.

"Saat ini, kita telah jauh lebih siap mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan, selain karena koordinasi yang terus ditingkatkan, juga peralatan pemadaman, serta penerapan teknologi sudah dilakukan dengan lebih baik," katanya.

Selain itu, tambah dia, diharapkan dengan sosialisasi yang diberikan kepada seluruh masyarakat, terutama kepada petani yang sering membakar lahan, untuk memulai musim tanam, akan menumbuhkan kesadaran, sehingga tidak ada lagi petani yang membakar lahan.

Sebelumnya, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya mengaku kagum dengan upaya koordinasi dan inovasi tim koordinasi penanganan kebakaran hutan-lahan di Kalimantan Selatan yang dilakukan dengan sangat baik.

Menurut Menteri yang melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Sabtu, mengungkapkan dari hasil pemantauan di lapangan ternyata jauh lebih baik dibanding laporan yang disampaikan ke dirinya setiap hari.

"Setiap hari saya mendapatkan laporan tentang penanganan peristiwa kebakaran hutan dan lahan, ternyata kenyataan di lapangan jauh lebih indah dari yang dilaporkan," katanya.

Menteri mengungkapkan rasa bangga dan haru, terhadap kerja keras dari seluruh tim operasi terpadu, baik itu korem, Badan Penanggulangan Bencana, kepolisian, pemda, dan pihak lainnya yang terus berupaya keras untuk mencari terobosan pemadaman kebakaran lahan.

Berbagai strategi pemadaman seperti dengan adanya mesin pemadam gendong, mobil modifikasi sehingga memudahkan menuju lokasi, merupakan salah satu contoh inovasi untuk melakukan antisipasi terjadinya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

"Saya rasa Kalsel termasuk provinsi yang sudah sangat baik mengantisipasi dan menangani persoalan Karhutla ini, saya harap ini terus dikembangkan dan dilaksanakan oleh seluruh pihak terkait," katanya.

Pewarta: Faturrahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016