Jakarta, (Antaranews Kalsel) - Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) memprediksi lifter senior yang kenyang di kejuaraan internasional akan mendominasi perolehan medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat, 17-29 September 2016.
"Saat ini belum ada perubahan yang signifikan. Lifter senior akan mendominasi perolehan medali. Saya kira belum akan ada kejutan di sini," kata Kepala Bidang Angkat Besi PB PABBSI Alamsyah Wijaya di Jakarta, Jumat.
Pria yang juga manager tim angkat besi Indonesia pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brazil itu mengatakan lifter senior terutama yang sebelumnya berada di pemusatan latihan nasional (pelatnas) memang superior di kelasnya. Mereka dinilai sebagai atlet angkat besi terbaik Indonesia saat ini.
Seperti di kelas 62 kg putra. Peraih medali perak Olimpiade 2016 yaitu Eko Yuli Irawan diprediksi akan kembali berjaya. Memang bakal ada pesaing termasuk dari rekan satu pelatnas yaitu M. Hasbi, namun lifter yang pada PON 2016 membela Jawa Timur itu diprediksi tidak bakal mendapatkan kesulitan.
Persaingan ketat diprediksi bakal terjadi di kelas 69 kg. Ada tiga lifter yang sudah mempunyai nama yaitu Triyanto, Deni dan I Ketut Ariana diprediksi bakal bersaing dengan ketat. Ketiga lifter pelatnas ini dinilai banyak memiliki kelebihan terutama Triyatno yang pada Olimpiade 2012 mampu mempersembahkan medali perak.
"Saya melihat Deni lebih diuntungkan karena dia bisa turun di kelas 69 atau 77 kg. Apalagi dia juga berlatih penuh selama persiapan menghadapi Olimpiade 2016. Saya melihat bakal ketat di kelas ini," kata Alamsyah menambahkan.
Untuk sektor putri, kata dia, persaingan diprediksi juga akan ketat. Apalagi atlet Olimpiade 2016 yang juga perah medali perak, Sri Wahyuni juga akan turun di kelas 48 kg pada kejuaraan yang lebih lekat dengan suasana persaingan antarprovinsi di Indonesia itu.
Sebenarnya, kata Alamsyah, banyak lifter daerah yang potensial mampu menyodok ke papan atas seperti lifter dari Riau maupun Jambi. Begitu juga dengan tuan rumah Jawa Barat maupun dari Kalimatan. Namun, kemampuan lifter tersebut akan diuji pada pertandingan resmi PON 2016 nanti.
"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada lifter terkait dengan penentuan kelas yang diikuti. Tapi kami akan terus memantau mereka karena tenaga mereka juga dibutuhkan oleh negara untuk menghadapi SEA Games 2017 dan Asian Games 2018," katanya menegaskan.
PON bisa dikatakan sebagai ajang untuk kemampuan bagi provinsi yang akan di Indonesia. Kondisi ini juga memicu terjadinya transfer atlet antar daerah seperti yang terjadi pada lifter Eko Yuli Irawan.
Pada PON 2012 Riau, lifter berusia 27 tahun membela Kalimantan Timur, namun pada PON Jawa Barat lifter kelahiran Lampung ini akan memperkuat kontingen Jawa Timur.
Di kejuaraan multievent terbesar di Indonesia ini, cabang olahraga angkat besi akan mempertandingkan 15 nomor yang terbagi atas delapan kelas putra dan tujuh putri. Cabang olahraga ini merupakan andalan Indonesia pada kejuaraan internasional mulai dari SEA Games, Asian Games, kejuaraan dunia hingga olimpiade./
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016