Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi melemah 0,16 persen atau 26 poin menjadi Rp15.708 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.682 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menyatakan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS karena efek sentimen alih risiko yang terjadi di akhir pekan lalu, yaitu pelaku pasar khawatir serangan Israel di Jalur Gaza.

“(Pelaku pasar) khawatir perang meluas dan melibatkan negara lain dengan rencana serangan darat Israel,” kata dia ketika dihubungi Antara, Jakarta, Senin.

Namun, lanjut dia, sentimen tersebut tak bisa berlangsung lama apabila pasar melihat negara-negara lain menahan diri tak terlibat langsung di dalam peperangan tersebut.

Di sisi lain, data neraca perdagangan Indonesia pada September 2023 yang kemungkinan masih surplus mampu membantu memberikan kepercayaan ke rupiah.

“Potensi pelemahan ke arah Rp15.730 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp15.650 per dolar AS,” ucap Ariston.

Pagi ini, kurs rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah 26 poin atau 0,16 persen menjadi Rp15.708 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.682 per dolar AS.

Isu perang Palestina melawan rezim Israel pada pekan awal bulan Oktober 2023 telah memberikan pengaruh terhadap penguatan dolar AS. Para pelaku pasar sudah mengantisipasi perang tersebut akan meluas, sehingga dolar AS yang menjadi aset aman berpotensi menguat.

Baca juga: Rupiah menguat tipis pada Kamis pagi
Baca juga: Rupiah Jumat pagi melemah jadi Rp15.728 per dolar AS

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023