Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan mengumpulkan uang logam dari masyarakat untuk ditukarkan dengan uang kertas dalam program Peduli Koin Nasional (Pekomen) .

Deputi Direktur Pengelolaan Uang Bank Indonesia Hasiholan Siahaan di Banjarmasin Minggu mengatakan, melalui program Pekomen ini, Bank Indonesia terus berupaya mengajak masyarakat untuk memanfaatkan uang koin atau uang logam untuk berbelanja.

Menurut dia, selama ini banyak masyarakat lebih memilih menumpuk uang logam atau receh di dalam rumah, daripada membelanjakannya sehingga peredaran uang koin berkurang.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap perputaran uang logam atau koin di Indonesia, BI menggelar kampanye gerakan peduli koin, yang digelar di siring Sungai Martapura Banjarmasin.

"Melalui gerakan ini, kami mengajak seluruh masyarakat Kalimantan Selatan, untuk peduli terhadap peredaran uang koin atau logam ini," katanya.

Gerakan peduli uang logam tersebut, mendapatkan sambutan cukup besar dari warga Banjarmasin, yang sejak pagi berbondng-bondong menukarkan uang logam dengan uang kertas di loket yang dibuka Bank Indoensia, sejak minggu pagi.

Hasiholan mengungkapkan, saat ini pedagang atau pusat perbelanjaan lebih suka menggunakan permen sebagai uang kembalian, padahal permen bukan alat tukar resmi di Indonesia, sehingga pola ini akan turut mendorong inflasi.

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, yang membuka acara tersebut mengatakan, sangat mendukung upaya Bank Indonesia menggelar gerakan peduli koin, yang sebagai upaya mendorong perputaran uang di daerah, untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Kalsel.

"Kita sangat mendukung program-program seperti ini, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pentingnya membantu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, melalui berbagai usaha perdagangan, hingga ekonomi kreatif, dan kepedulian terhadap peredaran uang koin," katanya.

Program gerakan peduli uang logam tersebut,mendapatkan sambutan antusias dari masyarakat,terbukti hanya dalam waktu empat jam, Bank Indonesia sukses mengumpulkan uang logam hingga Rp214 juta lebih.

Berdasarkan data Bank Indonesia, kepedulian masyarakat dalam penggunaan uang koin sangatlah berkurang, padahal uang koin juga merupakan alat pembayaran yang sah.

Sejak sepuluh tahun terakhir, Bank Indonesia telah mengedarkan Rp6 triliun uang koin, tapi yang kembali hanya sekitar Rp 900 miliar.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016