Ribuan masyarakat Kabupaten Tapin dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan antusias melestarikan warisan bahari yakni badandang atau menaikkan layang-layang besar khas Kalimantan Selatan.
"Ini dadakan, namun antusias masyarakat menyaksikan budaya kita yang cukup lama dan sampai sekarang masih lestari, ada ratusan yang naik hari ini" ujar Penjabat Bupati Tapin Syarifuddin saat berada di Kawasan Rantau Baru, Kamis sore.
Baca juga: Pj Bupati Tapin ingin adakan Festival "Badandang" se-Kalsel
Syarifuddin mengungkapkan, budaya masyarakat yang notabene dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Tapin dan Hulu Sungai Selatan ini sudah ada sebelum kemerdekaan Indonesia.
"Tadi kita lihat ada dangung (bunyian dandang terbuat dari bambu batung) yang sudah ada sejak 1934 jadi hampir 90 tahun," ujarnya.
Keberadaan budaya masyarakat yang sangat digandrungi ini, ungkap Syarifuddin, sangat bagus dan patut dikembangkan menjadi semacam festival besar.
"Kita koordinasikan dulu, mudahan festival ini dapat terealisasi nantinya," ungkapnya.
Meskipun tanpa diundang, kata Syarifuddin, ratusan dandang (sebutan untuk bentuk layangan besar), sore ini mengudara menghiasi langit di Kawasan Rantau Baru.
Ia katakan, kemungkinan saat Festival Badandang se-Kalsel yang telah direncanakan tersebut, bakal lebih banyak lagi dandang yang mengudara.
"Ini sangat baik, hiburan bagi rakyat," ujarnya.
Ketua Paguyuban Badandang Tapin - Hulu Sungai Selatan Agus Sabani mengatakan acara dadakan sebagai percobaan festival tersebut tak luput dari dukungan oleh Penjabat Bupati Tapin.
"Acara ini tujuan utamanya juga sebagai ajang silaturahmi, untuk peserta banyak. Kami hitung mobil yang membawa peserta saja sudah ada 183 buah," ujarnya.
Agus mengungkapkan, sebelum mengudara ratusan dandang tersebut sudah dilakukan uji kelayakan terbang, agar tak membahayakan ribuan penonton ataupun pengguna jalan di lokasi penerbangan.
"Kalau dandang jangan dihitung lagi hari ini kalau naik semua bisa 600-700 an buah," ujarnya.
Baca juga: Paman Birin ingin tradisi Badandang masuk kalender wisata
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Ini dadakan, namun antusias masyarakat menyaksikan budaya kita yang cukup lama dan sampai sekarang masih lestari, ada ratusan yang naik hari ini" ujar Penjabat Bupati Tapin Syarifuddin saat berada di Kawasan Rantau Baru, Kamis sore.
Baca juga: Pj Bupati Tapin ingin adakan Festival "Badandang" se-Kalsel
Syarifuddin mengungkapkan, budaya masyarakat yang notabene dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Tapin dan Hulu Sungai Selatan ini sudah ada sebelum kemerdekaan Indonesia.
"Tadi kita lihat ada dangung (bunyian dandang terbuat dari bambu batung) yang sudah ada sejak 1934 jadi hampir 90 tahun," ujarnya.
Keberadaan budaya masyarakat yang sangat digandrungi ini, ungkap Syarifuddin, sangat bagus dan patut dikembangkan menjadi semacam festival besar.
"Kita koordinasikan dulu, mudahan festival ini dapat terealisasi nantinya," ungkapnya.
Meskipun tanpa diundang, kata Syarifuddin, ratusan dandang (sebutan untuk bentuk layangan besar), sore ini mengudara menghiasi langit di Kawasan Rantau Baru.
Ia katakan, kemungkinan saat Festival Badandang se-Kalsel yang telah direncanakan tersebut, bakal lebih banyak lagi dandang yang mengudara.
"Ini sangat baik, hiburan bagi rakyat," ujarnya.
Ketua Paguyuban Badandang Tapin - Hulu Sungai Selatan Agus Sabani mengatakan acara dadakan sebagai percobaan festival tersebut tak luput dari dukungan oleh Penjabat Bupati Tapin.
"Acara ini tujuan utamanya juga sebagai ajang silaturahmi, untuk peserta banyak. Kami hitung mobil yang membawa peserta saja sudah ada 183 buah," ujarnya.
Agus mengungkapkan, sebelum mengudara ratusan dandang tersebut sudah dilakukan uji kelayakan terbang, agar tak membahayakan ribuan penonton ataupun pengguna jalan di lokasi penerbangan.
"Kalau dandang jangan dihitung lagi hari ini kalau naik semua bisa 600-700 an buah," ujarnya.
Baca juga: Paman Birin ingin tradisi Badandang masuk kalender wisata
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023