Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ) membagikan seribu masker untuk kalangan civitas akademika di lingkungan Kampus 2 UIN Antasari Banjarbaru.
"Pembagian masker kami lakukan karena saat ini Kalimantan Selatan (Kalsel) dilanda kebakaran lahan dan hutan (karhutla) yang menyebabkan kualitas udara di Kalsel menjadi tidak sehat," kata Koordinator Lapangan (Korlap) HMI Peduli Muhammad Adil Fadillah, dalam keterangan tertulis, di Banjarbaru, Rabu.
Dijelaskan dia, wilayah pendidikan juga tak luput dari bencana alam ini, tak terkecuali di Kampus 2 UIN Antasari Banjarbaru, Jumat (22/9) lalu, sekitar pukul 17.00 Wita kobaran api mengancam gedung perpustakaan dan satu unit pos satpam di kampus tersebut.
Baca juga: Karhutla landa Muning Baru, petani semangka di HSS rugi puluhan juta
Kondisi tersebut bertahan hingga Sabtu (23/9) dini hari, sebelum akhirnya kebakaran lahan dapat dipadamkan.
Dan pada Selasa (26/09) sekitar pukul 11.30 Wita api kembali berkobar di dekat Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), dan di samping gedung rektorat.
Hembusan angin yang kencang membuat puing-puing abu sisa kebakaran bertebaran dan membuat kotor bangunan, beruntung sejumlah relawan berdatangan dan mulai melakukan penyemprotan.
Dalam hal ini Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ) merespon dan langsung tanggap untuk membagikan seribu masker untuk civitas akademika di lingkungan Kampus 2 UIN Antasari.
“Seribu masker hari ini kami bagikan ke seluruh civitas akademika UIN Antasari Banjarbaru, semoga bermanfaat apa yang kami bagikan hari ini," tuturnya.
Baca juga: Kepala BNPB nyatakan Kalsel dan Sumsel paling menonjol karhutla
Menurut dia, setidaknya dengan pembagian masker ini mampu sedikit membantu kenyamanan kalangan mahasiswa dalam melaksanakan perkuliahannya di kampus, meskipun kabut asap ada dimana-mana.
Tak lupa, dirinya juga mengapresiasi kepada kader kader HMI yang telah ikut andil dalam pembagian masker hari.
"Semoga bencana ini lekas usai dan udara kualitas udara kembali membaik, dan kita sama-sama bisa berkegiatan nyaman seperti sediakala nantinya," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Pembagian masker kami lakukan karena saat ini Kalimantan Selatan (Kalsel) dilanda kebakaran lahan dan hutan (karhutla) yang menyebabkan kualitas udara di Kalsel menjadi tidak sehat," kata Koordinator Lapangan (Korlap) HMI Peduli Muhammad Adil Fadillah, dalam keterangan tertulis, di Banjarbaru, Rabu.
Dijelaskan dia, wilayah pendidikan juga tak luput dari bencana alam ini, tak terkecuali di Kampus 2 UIN Antasari Banjarbaru, Jumat (22/9) lalu, sekitar pukul 17.00 Wita kobaran api mengancam gedung perpustakaan dan satu unit pos satpam di kampus tersebut.
Baca juga: Karhutla landa Muning Baru, petani semangka di HSS rugi puluhan juta
Kondisi tersebut bertahan hingga Sabtu (23/9) dini hari, sebelum akhirnya kebakaran lahan dapat dipadamkan.
Dan pada Selasa (26/09) sekitar pukul 11.30 Wita api kembali berkobar di dekat Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), dan di samping gedung rektorat.
Hembusan angin yang kencang membuat puing-puing abu sisa kebakaran bertebaran dan membuat kotor bangunan, beruntung sejumlah relawan berdatangan dan mulai melakukan penyemprotan.
Dalam hal ini Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ) merespon dan langsung tanggap untuk membagikan seribu masker untuk civitas akademika di lingkungan Kampus 2 UIN Antasari.
“Seribu masker hari ini kami bagikan ke seluruh civitas akademika UIN Antasari Banjarbaru, semoga bermanfaat apa yang kami bagikan hari ini," tuturnya.
Baca juga: Kepala BNPB nyatakan Kalsel dan Sumsel paling menonjol karhutla
Menurut dia, setidaknya dengan pembagian masker ini mampu sedikit membantu kenyamanan kalangan mahasiswa dalam melaksanakan perkuliahannya di kampus, meskipun kabut asap ada dimana-mana.
Tak lupa, dirinya juga mengapresiasi kepada kader kader HMI yang telah ikut andil dalam pembagian masker hari.
"Semoga bencana ini lekas usai dan udara kualitas udara kembali membaik, dan kita sama-sama bisa berkegiatan nyaman seperti sediakala nantinya," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023