Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan Raniansyah menyebutkan hujan yang melanda sejak sore hari, membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Sebagian wilayah hujan dengan intensitas tinggi, jelas hujan ini membantu penanganan karhutla," ujar Raniansyah saat dikonfirmasi ANTARA di Rantau, Tapin, Minggu.
Baca juga: Pemkab Tapin janji bantu petani Rawit Hiyung terdampak karhutla
Meskipun tak lama, hujan yang hanya berkisar satu jam, menurut Raniansyah, membasahi area rentan atau rawan kebakaran, seperti kawasan rawa pada beberapa wilayah di Kabupaten Tapin.
"Beberapa pekan terakhir, dan Agustus cuma ada sekali hujan," ucap Raniansyah.
Dampak hujan ini juga dirasakan petani Cabai Rawit Hiyung yang terdampak karhutla di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah pada Jumat kemarin.
Baca juga: Petani Rawit Hiyung di Tapin rugi Rp540 juta akibat karhutla
Ketua Kelompok Tani Desa Hiyung Junaidi memastikan hujan yang mengguyur pada sore ini mampu memadamkan api di lahan perkebunan Cabai Rawit Hiyung.
"Alhamdulillah hujan sangat deras di Hiyung," tutur Junaidi.
Usai hujan tersebut, kata Junaidi, sudah tak terlihat kepulan asap di wilayah rawa kering yang terdampak kebakaran.
Berdasarkan data BPBD Tapin hingga puncak kemarau sejak Juni sampai akhir Agustus 2023, terjadi 52 karhutla dan membakar lebih dari 76 hektare yang didominasi lahan semak belukar.
Baca juga: Perkiraan 12 ribu Cabai Rawit Hiyung terbakar, petani di Tapin rugi ratusan juta
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Sebagian wilayah hujan dengan intensitas tinggi, jelas hujan ini membantu penanganan karhutla," ujar Raniansyah saat dikonfirmasi ANTARA di Rantau, Tapin, Minggu.
Baca juga: Pemkab Tapin janji bantu petani Rawit Hiyung terdampak karhutla
Meskipun tak lama, hujan yang hanya berkisar satu jam, menurut Raniansyah, membasahi area rentan atau rawan kebakaran, seperti kawasan rawa pada beberapa wilayah di Kabupaten Tapin.
"Beberapa pekan terakhir, dan Agustus cuma ada sekali hujan," ucap Raniansyah.
Dampak hujan ini juga dirasakan petani Cabai Rawit Hiyung yang terdampak karhutla di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah pada Jumat kemarin.
Baca juga: Petani Rawit Hiyung di Tapin rugi Rp540 juta akibat karhutla
Ketua Kelompok Tani Desa Hiyung Junaidi memastikan hujan yang mengguyur pada sore ini mampu memadamkan api di lahan perkebunan Cabai Rawit Hiyung.
"Alhamdulillah hujan sangat deras di Hiyung," tutur Junaidi.
Usai hujan tersebut, kata Junaidi, sudah tak terlihat kepulan asap di wilayah rawa kering yang terdampak kebakaran.
Berdasarkan data BPBD Tapin hingga puncak kemarau sejak Juni sampai akhir Agustus 2023, terjadi 52 karhutla dan membakar lebih dari 76 hektare yang didominasi lahan semak belukar.
Baca juga: Perkiraan 12 ribu Cabai Rawit Hiyung terbakar, petani di Tapin rugi ratusan juta
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023