Kotabaru (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan siap mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Kotabaru yang mengembangkan sektor pariwisata bahari untuk menjadi tujuan wisata di "Bumi Saijaan" tersebut.
Anggota Komisi III DPRD Kotabaru Junaidi bersama rombongan usai melaksanakan kunjungan ke Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel Selasa mengatakan, secara umum Pemprov siap mendukung dan mensupport terhadap usaha Kotabaru yang akan menjadikan sektor pariwisata sebagai program unggulan bupati.
"Kotabaru sebagai daerah kepulauan memiliki potensi wisata yang sangat besar, tinggal perlu keseriusan dalam fokus penggarapannya, bukan hanya konten tapi juga sarana prasarana pendukung terutama akses berupa transportasi untuk bisa menjangkaunya," kata Junaidi.
Sehubungan dengan hasil konsultasi di Dinas Pariwisata Kalsel, pihaknya mendapat masukan yang positif bagi pemerintah daerah Kotabaru agar melakukan pemetaan yang memfokuskan pada satu atau sejumlah obyek yang akan digarap, kemudian membuat program unggulan.
Karena dengan banyaknya potensi yang ada, mengakibatkan tidak maksimalnya penggarapan apalagi jika menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah yang terbatas, sehingga perlu menentukan pada obyek mana saja yang menjadi destinasi unggulan, jadi tidak terpecah perhatiannya.
"Memang diakui Kotabaru banyak mempunyai potensi pariwisata bahari, namun kendala yang dihadapi hampir sama yakni akses untuk bisa menjangkau ke daerah tersebut, seperti yang disampaikan orang provinsi, Pulau Samber Gelap sangat tepat kalau digarap serius, karena banyak orang penasaran dengan oksotisme pulau tersebut," jelas Junaidi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III Denny Hendro mengatakan, Legislatif Kabupaten Kotabaru merekomendasikan kepada pemerintah daerah agar fokus pada salah satu dari lima destinasi wisata unggulan yang akan ditingkatkan pengembangan dan pengelolaanya dalam menunjang konsep Ekowisata Kotabaru.
Menurut Politisi Partai PPP ini, secara umum dewan mengapresiasi tekad pemkab dalam mengangkat hasanah kepariwisataan di Bumi Saijaan, sebagaimana yang tercantum dalam RPJMD terdapat program peningkatan kepariwisataan khususnya menunjang Ekowisata daerah yakni Pulau Samber Gelap, Taman Siring Laut, Pantai Sarang Tiung, Hutan Meranti dan Teluk Temiang.
"Dalam RPJMD khususnya bidang pembangunan dan kesejahteraan yang dibahas Pansus III, pemerintah kabupaten akan menggalakkan peningkatan kepariwisataan dengan menyantumkan lima destinasi unggulan," kata Deny Hendro.
Dikatakannya, dari pembahasan yang dilakukan, secara umum dewan membolehkan dan mendukung terhadap program tersebut, mengingat besarnya potensi yang dimiliki pada wisata bahari dan agrowisata tersebut di Bumi Saijaan.
Namun lanjut dia, agar mendapatkan hasil yang optimal dan membuahkan hasil yang maksimal baik kemajuan daerah dan juga pendapatan, hendaknya eksekutif lebih fokus pada salah satu dari lima yang diunggulkan itu secara bertahap dalam pengembangannya.
Strategis peningkatan pada lima destinasi memang benar dan tepat, tapi secara teknis hendaknya dilakukan secara bertahap atau bergantian, dengan menerakan skala prioritas pada destinasi yang paling banyak dampak bagi masyarakat baik secara ekonomi maupun keindahan lingkungan.
Sementara ditanya destinasi yang mana yang harus diprioritaskan pengembangannya, politisi Partai PPP ini berkilah hal itu terserah pemerintah daerah, dengan memperhatikan banyak faktor diantaranya lokasi, dan azas kemanfaatan atau fungsi atas obyek wisata yang bersangkutan.
"Namun secara pribadi, menurut pendapat saya yang harus diprioritaskan saat ini adalah pengembangan dan peningkatan obyek wisata Taman Siring Laut, sebab keberadaan tempat ini mempunyai nilai yang sangat strategis baik secara ekonomi maupun emage terhadap daerah," katanya.
Diungkapkan Denny, keberadaan Taman Siring Laut tidak dipungkiri menjadi tempat berkumpulnya masyarakat khususnya warga Kotabaru yang hendak bersosialisasi satu sama lainya, selain ajang rekreasi keluarga yang `murah meriah` karena lokasinya di central kota.
Selain itu Siring Laut juga merupakan `etalase` atau land mark Kotabaru yang keberadaannya perlu ditata dan dikelola secara benar agar dapat menunjukkan identitas daerah yang bersih, nyaman dan menawan untuk dikunjungi bagi masyarakat di luar Kotabaru.
"Oleh karenanya, melalui rapat pembahasan Raperda RPJMD yang dilakukan bersama eksekutif, dewan telah menyampaikan beberapa masukan dan kritikan sebagai masukan untuk perbaikan konsep dan penyempurnaan program bagi pemerintahan daerah melalui dinas terkait," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Anggota Komisi III DPRD Kotabaru Junaidi bersama rombongan usai melaksanakan kunjungan ke Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel Selasa mengatakan, secara umum Pemprov siap mendukung dan mensupport terhadap usaha Kotabaru yang akan menjadikan sektor pariwisata sebagai program unggulan bupati.
"Kotabaru sebagai daerah kepulauan memiliki potensi wisata yang sangat besar, tinggal perlu keseriusan dalam fokus penggarapannya, bukan hanya konten tapi juga sarana prasarana pendukung terutama akses berupa transportasi untuk bisa menjangkaunya," kata Junaidi.
Sehubungan dengan hasil konsultasi di Dinas Pariwisata Kalsel, pihaknya mendapat masukan yang positif bagi pemerintah daerah Kotabaru agar melakukan pemetaan yang memfokuskan pada satu atau sejumlah obyek yang akan digarap, kemudian membuat program unggulan.
Karena dengan banyaknya potensi yang ada, mengakibatkan tidak maksimalnya penggarapan apalagi jika menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah yang terbatas, sehingga perlu menentukan pada obyek mana saja yang menjadi destinasi unggulan, jadi tidak terpecah perhatiannya.
"Memang diakui Kotabaru banyak mempunyai potensi pariwisata bahari, namun kendala yang dihadapi hampir sama yakni akses untuk bisa menjangkau ke daerah tersebut, seperti yang disampaikan orang provinsi, Pulau Samber Gelap sangat tepat kalau digarap serius, karena banyak orang penasaran dengan oksotisme pulau tersebut," jelas Junaidi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III Denny Hendro mengatakan, Legislatif Kabupaten Kotabaru merekomendasikan kepada pemerintah daerah agar fokus pada salah satu dari lima destinasi wisata unggulan yang akan ditingkatkan pengembangan dan pengelolaanya dalam menunjang konsep Ekowisata Kotabaru.
Menurut Politisi Partai PPP ini, secara umum dewan mengapresiasi tekad pemkab dalam mengangkat hasanah kepariwisataan di Bumi Saijaan, sebagaimana yang tercantum dalam RPJMD terdapat program peningkatan kepariwisataan khususnya menunjang Ekowisata daerah yakni Pulau Samber Gelap, Taman Siring Laut, Pantai Sarang Tiung, Hutan Meranti dan Teluk Temiang.
"Dalam RPJMD khususnya bidang pembangunan dan kesejahteraan yang dibahas Pansus III, pemerintah kabupaten akan menggalakkan peningkatan kepariwisataan dengan menyantumkan lima destinasi unggulan," kata Deny Hendro.
Dikatakannya, dari pembahasan yang dilakukan, secara umum dewan membolehkan dan mendukung terhadap program tersebut, mengingat besarnya potensi yang dimiliki pada wisata bahari dan agrowisata tersebut di Bumi Saijaan.
Namun lanjut dia, agar mendapatkan hasil yang optimal dan membuahkan hasil yang maksimal baik kemajuan daerah dan juga pendapatan, hendaknya eksekutif lebih fokus pada salah satu dari lima yang diunggulkan itu secara bertahap dalam pengembangannya.
Strategis peningkatan pada lima destinasi memang benar dan tepat, tapi secara teknis hendaknya dilakukan secara bertahap atau bergantian, dengan menerakan skala prioritas pada destinasi yang paling banyak dampak bagi masyarakat baik secara ekonomi maupun keindahan lingkungan.
Sementara ditanya destinasi yang mana yang harus diprioritaskan pengembangannya, politisi Partai PPP ini berkilah hal itu terserah pemerintah daerah, dengan memperhatikan banyak faktor diantaranya lokasi, dan azas kemanfaatan atau fungsi atas obyek wisata yang bersangkutan.
"Namun secara pribadi, menurut pendapat saya yang harus diprioritaskan saat ini adalah pengembangan dan peningkatan obyek wisata Taman Siring Laut, sebab keberadaan tempat ini mempunyai nilai yang sangat strategis baik secara ekonomi maupun emage terhadap daerah," katanya.
Diungkapkan Denny, keberadaan Taman Siring Laut tidak dipungkiri menjadi tempat berkumpulnya masyarakat khususnya warga Kotabaru yang hendak bersosialisasi satu sama lainya, selain ajang rekreasi keluarga yang `murah meriah` karena lokasinya di central kota.
Selain itu Siring Laut juga merupakan `etalase` atau land mark Kotabaru yang keberadaannya perlu ditata dan dikelola secara benar agar dapat menunjukkan identitas daerah yang bersih, nyaman dan menawan untuk dikunjungi bagi masyarakat di luar Kotabaru.
"Oleh karenanya, melalui rapat pembahasan Raperda RPJMD yang dilakukan bersama eksekutif, dewan telah menyampaikan beberapa masukan dan kritikan sebagai masukan untuk perbaikan konsep dan penyempurnaan program bagi pemerintahan daerah melalui dinas terkait," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016