Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) H Achmad Fikry mencanangkan Desa Malinau sebagai sebagai sentra penjualan anggrek di HSS, acara ini diinisiasi DPC Pecinta Anggrek Indonesia (PAI) Cabang HSS, di Desa Malinau, Kecamatan Loksado.
Pencanangan Desa Malinau ini sendiri menyusul, di mana sebelumnya Desa Tumingki juga telah dicanangkan sebagai Kampung Anggrek.
"Yang menjadi ketertarikan kami untuk menjadikan Malinau sebagai sentra penjualan anggrek, karena kawasan ini ke depannya akan menjadi kawasan jalur lalu lintas utama dari dan ke ibukota IKN," kata Ketua DPC PAI HSS, Siluh Komang Windu Suhartini, Selasa.
Dijelaskan dia, adanya sentra penjualan anggrek di daerah ini diharapkan menambah pendapatan masyarakat sekitar, didukung iklim kawasan mendukung budidaya anggrek, dibuktikan banyaknya anggrek hutan yang spesiesnya bahkan jarang ditemukan di tempat lain.
Baca juga: PAI HSS programkan pelestarian anggrek secara berkelanjutan
Ketua DPD PAI Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Hj. Arinda Dian Susanti, berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS, khususnya Bupati HSS yang selama ini sangat peduli terhadap tanaman anggrek di HSS.
"Kami hanya berpesan agar warga masyarakat sekitar yang ada di Desa Malinau ini, agar membudidayakan anggrek dengan baik dan benar," ujarnya.
Terpenting jangan memburu anggrek secara serampangan dengan tidak memperhatikan ekosistem lingkungannya, anggrek harus diolah dulu sampai benar-benar hidup dan baik, baru dijual sehingga kualitas dan harganya juga semakin tinggi.
Bupati HSS H. Achmad Fikry, mengharapkan agar dicanangkannya Desa Malinau ini nanti bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk mampir ke desa ini.
"Selama ini wisatawan yang datang ke Loksado hanya bisa menikmati keindahan panorama alamnya, ke depan budidaya dan sentra anggrek ini bisa menjadi persinggahan bagi para wisatawan untuk membawa oleh-oleh," ucapnya.
Baca juga: Bupati HSS bersama PAI tanam anggrek di sepanjang jalan Nusa Indah
Apalagi kalau ditambah dengan adanya kuliner khas Loksado sebagai tempat orang mampir beristirahat, akan lebih bagus lagi menjadi pelengkap kawasan anggrek di daerah.
"Para wisatawan yang lewat dari darat bisa singgah di Malinau, dan wisatawan yang naik bamboo rafting bisa mampir di desa Tumingki," ungkapnya.
Pencanangan Desa Malinau sebagai Desa Sentra Penjualan Anggrek ini secara simbolis dilakukan bupati, ditandai pengguntingan pita dan untaian melati.
Selanjutnya turut diserahkan hadiah tanaman anggrek dari pengurus PAI HSS kepada bupati dan Sekretaris Daerah HSS H.M. Noor yang juga hadir mendampingi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Pencanangan Desa Malinau ini sendiri menyusul, di mana sebelumnya Desa Tumingki juga telah dicanangkan sebagai Kampung Anggrek.
"Yang menjadi ketertarikan kami untuk menjadikan Malinau sebagai sentra penjualan anggrek, karena kawasan ini ke depannya akan menjadi kawasan jalur lalu lintas utama dari dan ke ibukota IKN," kata Ketua DPC PAI HSS, Siluh Komang Windu Suhartini, Selasa.
Dijelaskan dia, adanya sentra penjualan anggrek di daerah ini diharapkan menambah pendapatan masyarakat sekitar, didukung iklim kawasan mendukung budidaya anggrek, dibuktikan banyaknya anggrek hutan yang spesiesnya bahkan jarang ditemukan di tempat lain.
Baca juga: PAI HSS programkan pelestarian anggrek secara berkelanjutan
Ketua DPD PAI Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Hj. Arinda Dian Susanti, berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS, khususnya Bupati HSS yang selama ini sangat peduli terhadap tanaman anggrek di HSS.
"Kami hanya berpesan agar warga masyarakat sekitar yang ada di Desa Malinau ini, agar membudidayakan anggrek dengan baik dan benar," ujarnya.
Terpenting jangan memburu anggrek secara serampangan dengan tidak memperhatikan ekosistem lingkungannya, anggrek harus diolah dulu sampai benar-benar hidup dan baik, baru dijual sehingga kualitas dan harganya juga semakin tinggi.
Bupati HSS H. Achmad Fikry, mengharapkan agar dicanangkannya Desa Malinau ini nanti bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk mampir ke desa ini.
"Selama ini wisatawan yang datang ke Loksado hanya bisa menikmati keindahan panorama alamnya, ke depan budidaya dan sentra anggrek ini bisa menjadi persinggahan bagi para wisatawan untuk membawa oleh-oleh," ucapnya.
Baca juga: Bupati HSS bersama PAI tanam anggrek di sepanjang jalan Nusa Indah
Apalagi kalau ditambah dengan adanya kuliner khas Loksado sebagai tempat orang mampir beristirahat, akan lebih bagus lagi menjadi pelengkap kawasan anggrek di daerah.
"Para wisatawan yang lewat dari darat bisa singgah di Malinau, dan wisatawan yang naik bamboo rafting bisa mampir di desa Tumingki," ungkapnya.
Pencanangan Desa Malinau sebagai Desa Sentra Penjualan Anggrek ini secara simbolis dilakukan bupati, ditandai pengguntingan pita dan untaian melati.
Selanjutnya turut diserahkan hadiah tanaman anggrek dari pengurus PAI HSS kepada bupati dan Sekretaris Daerah HSS H.M. Noor yang juga hadir mendampingi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023