Ketua Pencinta Anggrek Indonesia (PAI), Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel), Siluh Komang Windu Sumertini, menyatakan ada beberapa program yang dicanangkan pihaknya dalam upaya pelestarian anggrek secara berkelanjutan.

"Kita tahu di Kalsel ini alih fungsi lahan masif sekali, jangan sampai lima tahun ke depan hilang semuanya, makanya perlu kita konservasi," kata Windu dalam keterangan, di Kandangan, Minggu.

Dijelaskan Windu, pihaknya memilih RSUD Brigjend H Hasan Basry, Kandangan sebagai pusat konservasi, juga untuk mengubah image rumah sakit yang dianggap seram dan sakit.

Sebagai tenaga medis atau dokter, menurut Windu diirinya memahami kesembuhan pasien pikiran juga berpengaruh, termasuk lingkungan yang asri dan indah diharapkan menimbulkan hormon-hormon baik dalam kesembuhan.

Baca juga: Dua ribuan bibit anggrek Meratus di tanam di lingkungan RSUD Kandangan

"Kita akan terus melengkapi koleksi anggrek Meratus, dan kedepannya akan dilakukan budidaya. Kita akan belajar kultur jaringan, memperbanyak spesies anggrek yang terancam punah," ucap Windu.

Selain itu, PAI HSS memprogramkan untuk ke sekolah-sekolah, sebagai pengenalan dini tentang anggrek ke anak-anak, supaya mereka jangan hanya tahu digambar saja, tapi tidak tahu anggrek secara nyata.

Anak-anak sekolah bisa diberi pengenalan langsung dan meraba tanaman anggrek, dan bagaimana cara mereka dapat merawatnya dengan baik.

Pihaknya juga mengetahui di HSS banyak hunter atau pencari anggrek tradisional, pihaknya berupaya mengajarkan cara untuk mereka mencari anggrek di alam.

Baca juga: RSUD Kandangan jadi rumah sakit pertama menjadi taman konservasi anggrek

"Anggrek itu jangan diambil semua, harus ada yang ditinggal di habitat aslinya. Disisakan separo untuk konservasi, dan diambil sebagian lainnya yang siap dijual," tutur Windu.

Dan apabila nantinya ada hutan yang dialih fungsikan untuk tambang atau sawit, akan lebih baik jika anggrek dibawa turun semua untuk dikonservasi.

Di RSUD Kandangan sendiri saat ini sudah ada 50 spesies, di mana ada 32 spesies khas Kalimantan, pihaknya telah melakukan pembibitan sekitar dua ribuan lebih yang ditebar di lingkungan rumah sakit.

"Bibit tersebut sudah kita sebar hingga belakang rumah sakit, dan nantinya kita berencana akan membangun grand house agar benar-benar pembibitan dilakukan dimulai dari anggrek keluar dari botol sampai tumbuh dewasa," pungkas Windu.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023