Banjarmasin (Antaranews Barito) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menjamin penggantian konstruksi jalan titian kayu ulin ke beton tidak akan mengganggu lingkungan, karena dikerjakan dengan bahan jadi.

Kepala Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin Gusti Ridwan Sofyani, Rabu, mengungkapkan, rencana pengerjaan pergantian konstruksi jalan titian istilahnya jembatan pejalan kaki dan motor tidak langsung dengan sistem pengecoran di tempat, tapi dengan bahan jadi yang tinggal dirangkaikan.

"Bahannya seperti tiang jembatan dan lantainya diproduksi lewat perusahaan pencetak, tinggal dipasangkan saja di lokasi. Jadi, aman saja bagi lingkungan air di bawahnya," ujarnya.

Metode manual ini dipakai, tutur Ridwan, karena medan yang tidak memungkinkan pula untuk pengerjaan dengan alat berat.

Unsur budaya pun, kata Ridwan, diperhitungkan sehingga. titian yang sudah menjadi bagian warga di pinggir sungai untuk menjadi jembatan antarumah akan terus dipertahankan.

"Ini program pemerintah kota untuk memperkuat konstruksinya, karena ulin juga sudah sulit ditemukan, kekokohannya pun harus menjadi prioritas, sebab bahan beton ini bisa bertahan hingga 50 tahun lebih," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah memiliki program penanganan jalan titian ini dengan visi dan misi yang disingkat BJM Amanah (Bangun jalan masyarakat adil, manfaat, aman, dan handal).

Dari data sementara, ungkap Ridwan, ada sekitar 286 buah jalan titian di daerah ini dengan total panjang sekitar 20 kilometer dan sebagian besar dalam kondisi yang memperihatinkan.

Sesuai Undang-Undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan, diperkuat UU Nor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, maka infrastruktur masyarakat ini perlu perhatian pemerintah.

"Ini juga sesuai visi dan misi wali kota, gubernur, juga presiden bahwa infrastruktur dan pelayanan publik harus benar-benar diperhatikan," ucapnya

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016