Penjabat Bupati Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan Mujiyat mengatakan, merasa bersyukur walaupun sempat dilanda COVID-19 dan banjir, namun  tanaman padi di Batola, khususnya di Rantau Badauh, Mandastana, Sungai Gampa dan Jejangkit  bisa berhasil.

Namun,  demikian di wilayah Mandastana dari Rai 3 sampai Rai 6 belum dapat panen karena airnya tidak dapat dibuang. Kita telah  berkompromi membahas tentang anggaran dan bagaimana agar petani dapat panen di wilayah itu, ujar Mujiyat dalam siaran pers diterima, Sabtu.

Walapun demikian, menurut dia,  sebagian wilayah di Mandastana pada bulan Mei lalu telah panen padi unggul, dimana masa panennya hanya tiga  sampai empat bulan saja. 

Pada masa panen seterusnya,  Mujiyat sangat berharap,  petani mampu menanam padi unggul dengan baik.

Lebih lanjut dia mengemukakan, untuk pengembangan sektor pertanian di Batola, Pemkab Batola  mendapatkan bantuan sebesar Rp3,8 miliar dari Kemenpan dan bantaun Rp2 miliar lebih dari Gubernur Kalsel.

"Apa yang menjadi pesan Menteri Pertanian RI (Menpan-RI), kita berkomitmen memperbaiki pertanian dan menyalurkan bantuan bibit di sektor pertanian," tutupnya. 

Menteri Pertanian RI (Mentan-RI) Syahrul Yassin Limpo saat menghadiri syukuran panen raya padi sekaligus acara Gerakan Nasional Antisipasi El Nino, di Desa Gampa Asahi, Kecamatan Rantau Badauh mengharapkan, kondisi Indonesia kedepan lebih baik.

Bahkan dalam kesempatan itu,  Menteri Pertanian RI Syahrul Yassin Limpo sempat menyanyikan lagu Indoensia Pusaka dihadapan para petani  saat memberikan sambutan pada gerakan nasional antisipasi El Nino 

“Nyanyian ini mengajarkan kita berterima kasih kepada ibu kita yang mewakili ibu pertiwi. Oleh karena itu menyanyikan lagu ini bagian dari janji kita bahwa besok Indonesia dan anak-anak kita hidupnya lebih baik dari apa yang kita capai saat ini, “serunya.

Dia mengajak, Penjabat Bupati, anggota DPD-RI, Danrem, TNI, Polri dan semua pihak untuk bahu membahu membangun komitmen. 

“Besok di Kabupaten Barito Kuala pertaniannya harus semakin bagus,  walaupun sekarang ada El Nino dan climate change," pintanya. 

Lebih lanjut dia mengungkapkan, dengan ketersediaan air di Sungai Barito dan Sungai Martapura dapat menunjang pertanian di daerah tersebut.

"Sungai Barito dan Sungai Martapura   airnya masih banyak, Tuhan memberikan rahmat dan rezeki pada kita. Saya kira pertanian adalah sesuatu yang menjanjikan, kalau mau perbaiki desa perbaikilah pertaniannya, ”pesan Menpan. 

Walapun El Nino terberat menimpa Indonesia, dia juga berharap, Batola dapat berkontribusi terhadap hasil pertanian karena di Batola dan Kalsel pada umumnya masih banyak tanah dan airnya. 

Kemudian, sambung dia, pemerintah masih membutuhkan 500 ribu hektare tambahan untuk mencapai produksi 1,2 juta ton beras dalam 100 hari. 

“Saya datang ke Kalsel, gubernur setuju menyediakan 100 hektare. Untuk itu akan  perbaiki cara tanam, benahi booster dan ketersediaan penggilingan, “ terangnya.

Kehadiran Menteri Pertanian RI (Mentan-RI) Syahrul Yassin Limpo pada syukuran panen raya padi di acara Gerakan Nasional Antisipasi El Nino, di Desa Gampa Asahi, Kecamatan Rantau Badauh, Jum'at (11/8) disambut  Penjabat Bupati Batola Mujiyat bersama Forkopimda, anggota DPD-RI, Penyuluh Pertanian, Kapolres, Dandim dan  Kejari.

Pewarta: Arianto

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023