Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan memberikan bantuan pinjam pakai cap batik bagi para industri kecil menengah pengrajin batik Tabalong mengingat masih mahalnya harga peralatan ini.
Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani mengatakan ingin terus mempertahankan batik Tabalong karena bagian dari budaya lokal dan menguntungkan dari segi bisnis.
"Kini ada 15 pengrajin baru yang membuat batik Tabalong sebagai bukti makin berkembangnya UMKM lokal," ungkap Anang saat menghadiri Temu UMKM dalam rangka Hari Nasional UMKM di Pendopo Bersinar Pembataan, Senin.
Para pengrajin yang menerima bantuan cap batik diantara dari Desa Warukin, Desa Maburai, Desa Padang Panjang, Desa Pengelak dan Kelurahan Pembataan.
Anang meminta para perajin bisa mempertahankan batik Tabalong yang dilaunching pada 2016 sebagai simbol persatuan dengan membuat motif berupa Talabang Dayak, gigi haruan sasirangan dan Langsat Tanjung.
"Batik Tabalong sebagai batik persatuan karena ada kolaborasi simbol budaya Dayak, Banjar dan Langsat Tanjung," ungkap Anang.
Terpisah salah satu perajin batik Tabalong Mimin mengakui peralatan dan bahan pembuatan batik Tabalong masih cukup mahal karena harus dibeli dari Kabupaten Pekalongan Provinsi Jawa Tengah.
"Tak hanya cap batik bahan lainnya seperti lilin dan cat pewarna juga harus dibeli dari luar dengan ongkos kirim yang tinggi karena itu harga batik Tabalong lebih mahal dibanding kain sasirangan,' ungkap Mimin.
Dengan adanya bantuan cap batik melalui Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan setempat diharapkan dapat mengurangi biaya produksi pembuatan batik Tabalong.
Mimin mengakui mahalnya biaya produksi ini menjadi kendala bagi pengrajin lokal meningkatkan penjualan karena kalah bersaing dengan kain sasirangan dari luar Tabalong.
Untuk batik Tabalong bahan katun satin dijual Rp250 ribu per dua meter sedangkan kain sasirangan dengan bahan yang sama hanya Rp100 ribu sampai Rp150 ribu.
Sedangkan batik Tabalong dengan bahan sutra dijual hingga Rp750 ribu per dua meter sedangkan kain sasirangan hanya Rp500 ribu per dua meter.
Kepala Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabalong Sofiansyah mengakui kendala yang dihadapi para pengrajin batik lokal.
"Kita akan menggandeng PT Pos untuk bisa membantu proses pengiriman bahan dan peralatan batik dengan harga lebih murah," jelas Sofiansyah.
Mengingat ongkos kirim peralatan dan bahan dari luar daerah yang capai jutaan rupiah cukup membebani para pengrajin batik Tabalong.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani mengatakan ingin terus mempertahankan batik Tabalong karena bagian dari budaya lokal dan menguntungkan dari segi bisnis.
"Kini ada 15 pengrajin baru yang membuat batik Tabalong sebagai bukti makin berkembangnya UMKM lokal," ungkap Anang saat menghadiri Temu UMKM dalam rangka Hari Nasional UMKM di Pendopo Bersinar Pembataan, Senin.
Para pengrajin yang menerima bantuan cap batik diantara dari Desa Warukin, Desa Maburai, Desa Padang Panjang, Desa Pengelak dan Kelurahan Pembataan.
Anang meminta para perajin bisa mempertahankan batik Tabalong yang dilaunching pada 2016 sebagai simbol persatuan dengan membuat motif berupa Talabang Dayak, gigi haruan sasirangan dan Langsat Tanjung.
"Batik Tabalong sebagai batik persatuan karena ada kolaborasi simbol budaya Dayak, Banjar dan Langsat Tanjung," ungkap Anang.
Terpisah salah satu perajin batik Tabalong Mimin mengakui peralatan dan bahan pembuatan batik Tabalong masih cukup mahal karena harus dibeli dari Kabupaten Pekalongan Provinsi Jawa Tengah.
"Tak hanya cap batik bahan lainnya seperti lilin dan cat pewarna juga harus dibeli dari luar dengan ongkos kirim yang tinggi karena itu harga batik Tabalong lebih mahal dibanding kain sasirangan,' ungkap Mimin.
Dengan adanya bantuan cap batik melalui Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan setempat diharapkan dapat mengurangi biaya produksi pembuatan batik Tabalong.
Mimin mengakui mahalnya biaya produksi ini menjadi kendala bagi pengrajin lokal meningkatkan penjualan karena kalah bersaing dengan kain sasirangan dari luar Tabalong.
Untuk batik Tabalong bahan katun satin dijual Rp250 ribu per dua meter sedangkan kain sasirangan dengan bahan yang sama hanya Rp100 ribu sampai Rp150 ribu.
Sedangkan batik Tabalong dengan bahan sutra dijual hingga Rp750 ribu per dua meter sedangkan kain sasirangan hanya Rp500 ribu per dua meter.
Kepala Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabalong Sofiansyah mengakui kendala yang dihadapi para pengrajin batik lokal.
"Kita akan menggandeng PT Pos untuk bisa membantu proses pengiriman bahan dan peralatan batik dengan harga lebih murah," jelas Sofiansyah.
Mengingat ongkos kirim peralatan dan bahan dari luar daerah yang capai jutaan rupiah cukup membebani para pengrajin batik Tabalong.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023