Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Mantan Wakil Ketua Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Kalimantan Selatan H Syamsuddin Hasan mengharapkan, agar "Kelompok Cipayung" bersatu kembali mengatasi dualisme kepengurusan pusat KNPI yang terjadi belakangan ini.

"Mengapa kita mintakan kepada Kelompok Cipayung? Karena mereka itu mendeklarasikan berdirinya KNPI tahun 1970-an," ujar salah seorang penandatangan deklarasi berdirinya KNPI di Kota Banjarmasin tersebut, Jumat.

Menurut dia, Kelompok Cipayung yang terdiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) tidak bisa membiarkan perpecahan KNPI.

"Terlebih bagi orang-orang yang pernah sebagai elit politik KNPI, antara lain H Akbar Tandjung, Abdul Gafur, Cosmas Batubara dan lainnya secara moril harus tetap bertanggung jawab keutuhan KNPI," lanjut mantan aktivis pelajar, pemuda dan mahasiswa tersebut.

Pasalnya perpecahan atau dualisme kepengurusan KNPI tingkat pusat berimbas ke daerah-daerah, yang pada gilirannya bukan saja dapat menimbulkan kekisruhan internal organisasi itu sendiri, tapi juga bisa berdampak terhadap organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) lain.

Sebagai contoh baru-baru ini di Kalimantan Selatan (Kalsel) terjadi kisruh dan nyaris adu fisik memperebutkan kepengurusan KNPI tingkat provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.

Padahal tujuan berdirinya KNPI antara lain sebagai wadah pemersatu OKP, guna lebih memudahkan hubungan antara OKP itu sendiri, antara kepemudaan dengan pemerintah dalam bersama-sama memajukan pembangunan nasional dan daerah.

"Kalau sudah kisruh, mana ada kesempatan memikirkan bagaimana mengisi kemerdekaan republik tercinta ini dengan kebersamaan membangun dan memajukannya," tutur mantan Ketua Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) Banjarmasin yang meliputi wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah itu.

Mantan Ketua Badan Koodinasi (Badko) HMI Kalimantan itu menyayangkan terjadinya perpecahan dalam tubuh KNPI yang semestinya menjadi pemersatu OKP dalam kebersamaan berpartisipasi membangun negeri atau banua tercinta.

"Jangan karena ada kepentingan-kepentingan tertentu atau persoalan patson organisasi jadi pecah dan ternoda. Karena bukan mudah membentuk organisasi yang berkaliber nasional," demikian Syamsuddin Hasan.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016