Amuntai,  (Antaranews Kalsel) - Pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, berkurang hingga ratusan juta rupiah akibat distribusi air bersih ke pelanggan terganggu karena listrik dari PLN padam.

Direktur PDAM Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Muhammad Syafi`i di Amuntai Senin mengatakan, akibat pemadaman listrik yang terjadi menjelang Ramadhan pasokan air bersih ke-rumah-rumah pelanggan menjadi berkurang.

"Karena pemasokan air ke rumah pelanggan berkurang, tarif yang mereka bayarkan perbulan juga menjadi berkurang sehingga menurunkan tingkat pendapatan PDAM mencapai ratusan juta," ujar Syafi`i.

Selain berkurang tingkat pendapatan, pengeluaran untuk menyediakan minyak solar sebagai bahan baku genset juga meningkat, dimana setiap jam diperlukan 80 liter solar.

Dia mengaku, apabila mesin genset yang dimiliki PDAM tidak mampu memompa air kesemua rumah pelanggan untuk itu diperlukan penambahan mesin genset.

Namun, lanjutnya, menambah mesin genset perlu biaya besar karena harganya mencapai miliaran serta perlu juga disediakan lahan baru untuk menempatkannya, sedangkan belum tersedia anggaran untuk genset dan lahan.

"Memang ada dana penyertaan modal serta bantuan dana dari luar negeri namun hanya cukup untuk digunakan bagi penambahan sambungan rumah dan peremajaan pipa,|" terangnya.

Seiring penyesuaian tarif yang dilakukan PDAM dalam kurun dua tahun terakhir ini juga diimbangi dengan peningkatan pelayanan kepada masyarakat seperti peremajaan pipa dan menamnah sambungan baru.

PDAM juga menambah karyawan dari tenaga kontrak dan membuka layanan pengaduan online bagi pelanggan PDAM untuk menyampaikan keluhan, kritik maupun pelaporan kebocoran pipa di daerahnya.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016