Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Achmad Rusdiansjah menyatakan, puskesmas dan posyandu di provinsinya aman dari penggunaan vaksin palsu.


"Sampai saat ini tidak ditemukan adanya beredar vaksin palsu di daerah kita, utamanya di puskesmas dan posyandu," ujarnya, di Banjarmasin, Jumat.

Hal ini, ungkap dia, sesuai investigasi yang dilakukan pihak Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap distributor penyedia vaksin yang digunakan lembaga kesehatan milik pemerintah, seperti puskesmas dan pusyandu.

"Kita pastikan vaksin yang diberikan pihak puskesmas dan posyandu asli, berlebel bio farma," tuturnya.

Menurut Rusdiansjah, vaksin yang masuk ke daerah ini melalui distribusi langsung Bio Farma dikirim via Garuda, lalu disimpan di gudang Dinkes Kalsel di Jalan A Yani Kilometer 6 Banjarmasin.

"Semua ini digunakan di puskesmas, posyandu, dan sarana kesehatan milik pemerintah lainnya," paparnya.

Bagi klinik kesehatan swasta, tutur dia, diperbolehkan mengambil vaksin milik pemerintah ini, namun dengan catatan harus ditulis gratis.

"Bagian klinik dan rumah sakit swasta memang ada mengambil vaksi di tempat kita, tentunya harus diberikan gratis," tegasnya.

Menurut dia, Dinkes terus ikut melakukan penyelidikan terhadap beredarnya vaksin palsu yang diduga mulai beredar pada 2003 hingga 2015 ini, utamanya melakukan pengawasan di klinik-klinik milik swasta.

"Memang kita tidak bisa menjamin aman betul daerah kita ini bebas vaksin palsu, sebab diduga sudah beredar lebih sepuluh tahun-tahun," ujarnya.

Dan ini, kata dia, merupakan bencana bagi kesehatan masyarakat di mana korbannya para balita.

"Kita pun sangat mengutuk prilaku yang menyimpang dari oknum-oknumnya ini, hingga harus dihukum seberat-beratnya," ujar Rusdiansjah.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016