Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin mengatakan, hujan buatan di Kalimantan diharapkan diprioritaskan di Kalimantan Tengah karena kebakaran hutan dan lokasi kekeringannya lebih besar dibanding Kalimantan Selatan.

"Memang sebelumnya Kalsel sangat memerlukan hujan buatan, namun setelah berkali-kali diguyur hujan titik api mulai berkurang," kata Rudy Ariffin di Banjarmasin, Minggu, menanggapi program hujan buatan pemerintah pusat, yang akan direalisasikan di regional Kalimantan.


Rudy mengatakan, Provinsi Kalimantan Tengah yang saat ini sangat memerlukan hujan buatan itu, karena tingkat kebakaran lahan di wilayah itu masih tinggi yang menyebabkan timbulnya kabut asap. 

Seperti diberitakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyiapkan dana lebih dari Rp 10 miliar untuk program hujan buatan di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan. Saat ini dampak kebakaran lahan dan hutan sudah menggangu penerbangan dan lalu lintas pengguna jalan di Provinsi Jambi dan Kalimantan Tengah.

"Kalau di Kalsel tidak separah di Kalteng sehingga hujan buatan harus tetap diprioritaskan di provinsi tetangga kita itu," kata Rudy.


Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Suhardi Atmoredjo mengatakan, saat ini titik api di Kalsel mencapai hampir seribu, jauh meningkat dibanding 2010 yang tidak sampai 200 titik api.


Namun demikian, kata dia, Kalsel belum terlalu memerlukan hujan buatan mengingat biaya yang cukup mahal dan saat ini beberapa daerah mulai diguyur hujan.


Menurut dia, kendati titik api terjadi kenaikan signifikan dibanding 2010, kabut asap yang ditimbulkan belum terlalu mengganggu lalu lintas sebagaimana beberapa tahun lalu.


"Kalau pada 2008-2009, kabut asap memang sangat mengganggu lalu lintas, karena Kalsel mengalami kemarau panjang, tetapi sekarang belum separah itu," katanya.


Dalam beberapa hari terakhir, Banjarmasin dan beberapa daerah lainnya di Kalsel telah diguyur hujan, sehingga beberapa daerah yang sempat terjadi kekeringan kini kembali normal.


Namun demikian, di beberapa daerah seperti Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) seperti di Kecamatan Loksado kebakaran hutan masih terjadi.


"Kemarin, Sabtu (17/9) kebakaran hutan di Loksado, Hulu Sungai Selatan masih terjadi, sehingga menimbulkan kabut asap," kata seorang warga setempat./B*C

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011