Kementerian Agama membentuk Satuan Operasional Armina yang terdiri dari tiga satuan tugas sebagai persiapan dalam menyambut puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.


"Kami telah membentuk sebuah struktur yang kita sebut Satop (Satuan Operasional) Armina. Kita akan bentuk tiga satuan tugas," ujar Ketua PPIH Arab Saudi Subhan Cholid dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Tiga satuan tugas itu yakni Satgas Arafah untuk daerah kerja Bandara, Satgas Muzdalifah untuk daerah kerja Mekkah, dan Satgas Mina untuk daerah kerja Madinah.

Subhan merinci bahwa di setiap satgas akan dibentuk tim adhoc, masing-masing 11 tim. Setiap tim adhoc bertugas memberikan layanan kepada seluruh jamaah selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Tim adhoc ini, kata Subhan, beranggotakan petugas pelindungan jamaah (linjam), tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jamaah (PKP3JH), petugas kesehatan, petugas layanan lansia, serta tim bimbingan ibadah.

"Insya Allah kebutuhan layanan kepada jamaah akan kita berikan melalui titik-titik adhoc," ujar Subhan.

Selain itu, kata Subhan, pihaknya juga akan menempatkan sejumlah personel pada 70 maktab yang ditempati para peserta ibadah haji Indonesia.

Mereka bertugas melakukan pengawasan Maktab dalam memberikan layanan akomodasi jamaah. Selain itu, ada juga personil yang akan melakukan pengawasan layanan katering.

"Jamaah akan mendapat layanan katering sebanyak 16 kali makan selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Layanan ini disiapkan oleh maktab. Kita siapkan tim yang melekat untuk melakukan pengawasan," kata Subhan.

Khusus di Mina, kata Subhan, selain tim adhoc yang ditempatkan pada 11 titik area tenda jamaah, disiapkan juga tim Jamarat. Tim ini akan disiapkan pada 10 titik, sebanyak lima titik pada rute jamarat bagian atas, dan lima titik pada rute jamarat bagian bawah.

"Kita siapkan jalur pengamanan di atas dan bawah. Sebab, rute pergerakan jamaah haji Indonesia dari tenda Mina ke Jamarat yang disiapkan Saudi, bisa melalui jalur atas dan ada potensi juga jamaah melalui jalur bawah. Sehingga di atas lima titik dan bawah lima titik untuk pengamanan," katanya.

Dari Jamarat menuju tenda di Mina, disiapkan delapan pos petugas. Di setiap pos ditempatkan sejumlah personil untuk mengawal jamaah selama dalam perjalanan menuju dan pulang dari Jamarat.

Selain itu, petugas layanan lansia akan ditempatkan di setiap titik. Mereka akan dibekali dengan dengan sejumlah perangkat, termasuk kursi roda dan lainnya.

"Insya Allah kita akan siapkan lebih 100 kursi roda untuk layanan Armina, utamanya pada fase Mina. Pihak Masyarik juga menginformasikan bahwa mereka akan menyiapkan 15 mobil golf di Mina untuk layanan lansia (lanjut usia)," kata dia.

Baca juga: Embarkasi Balikpapan gelombang pertama jadi terakhir masuk Raudhah

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Sambas



 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023