Deputi SDM dan IT Kementerian BUMN Tedi Bharata mengingatkan para peserta tes Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) 2023 mengikuti seluruh petunjuk teknis agar tidak gagal dalam proses ujian yang dilakukan melalui platform digital tersebut.

"Ini penting kami ingatkan agar peserta terhindari dari kegagalan karena hal-hal yang bersifat teknis seperti peralatan yang digunakan dan hal terkait lainnya," kata Tedi Bharata dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Kementerian BUMN pastikan keandalan listrik KTT ASEAN

Seperti diketahui tes RBB 2023 dimulai Senin (12 Juni) hingga 20 Juni mendatang. Rinciannya, pada 12-19 Juni untuk lulusan D3,S1/D4,S2 dan pada 20 Juni untuk lulusan SMA.

Mengacu kepada data yang ada, animo peserta tes RBB 2023 sangat luar biasa. Sekitar 2 juta orang mendaftar untuk ikut tes, namun 800 ribu orang yang lolos syarat administrasi dan diundang untuk mengikuti tes secara online.

Kepada para peserta, ujar Tedi, pihaknya telah mengirimkan email terkait tahapan dan petunjuk teknis tes rekrutmen BUMN. Pengumuman serupa juga diunggah di sejumlah akun media sosial yang dikelola oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI) selaku penyelenggara RBB.

Salah satu persyaratan, yakni peserta wajib menggunakan komputer PC maupun komputer jinjing (laptop) yang dilengkapi kamera dan "mouse" saat mengikuti ujian daring. Peserta tidak dapat menggunakan ponsel, tablet, atau telepon pintar (smartphone) lantaran tidak cocok dengan sistem yang ada.

Baca juga: Bazar sembako murah Kementerian BUMN dinilai sangat membantu

Tedi mencermati adanya keluhan seorang calon peserta di sebuah platform media sosial. Dalam video yang diunggah di platform itu, pemilik akun mengeluhkan waktu ujian terlalu berdekatan dengan jam Shalat Jumat.

Merespon hal itu, Tedi mengatakan itu terjadi lantaran peserta tersebut menggunakan ponsel sehingga tidak semua fitur berjalan dengan baik.

"Yang bersangkutan juga telah mengakui dirinya mengikuti tes menggunakan ponsel dan tidak membaca secara detail petunjuk teknisnya. Hal seperti inilah yang perlu dihindari," ujar Tedi.
Tes yang diikuti pada hari Jumat lalu itu, lanjutnya, bersifat uji coba, bukan tes sebenarnya (live test). Uji coba itu dimaksudkan agar peserta punya waktu mempersiapkan kehandalan perangkat dan jaringan internet saat mengikuti tes sebenarnya.

Baca juga: Kementerian BUMN hindarkan pekerja dari rentenir

Lantaran bersifat uji coba, tes tersebut tidak wajib diikuti dan tidak mempengaruhi penilaian. Dari sisi durasi, kata Tedi, uji coba (trial test) itu maksimal 30 menit, tapi bisa lebih cepat jika peserta bisa menjawab soal sebelum waktu berakhir.

Dalam video itu, pengguna akun memang mengakui dirinya menggunakan smartphone. Dalam dialog dengan sesama pengguna di platform itu, yang bersangkutan mengakui terjadi kesalahpahaman.

Tedi menegaskan kembali bahwa sesuai persyaratan tes akan menggunakan PC/laptop serta kamera pada komputer PC/laptop wajib dinyalakan saat pelaksanaan ujian. Jika tidak, peserta akan otomatis gugur. Dia juga mengingatkan peserta untuk menghindari segala bentuk kecurangan dan mengedepankan akhlak saat mengikuti tahapan tes online.

Sebab, pelaku kecurangan akan dimasukkan dalam daftar hitam (blacklist) sehingga tidak dapat lagi mengikuti rekrutmen BUMN di tahun-tahun mendatang. Hal ini telah diterapkan pada peserta yang melakukan praktik curang saat tes Rekrutmen BUMN tahun lalu.

Baca juga: Kemendag gandeng Kementerian BUMN luncurkan Program MigorRakyat

Untuk mendeteksi praktik kecurangan, kata Tedi, pihaknya telah memaksimalkan sistem proctoring. Perilaku yang dianggap praktik curang termasuk perjokian dan pembukaan tab, window, atau halaman lain pada perangkat yang digunakan saat tes.

Setelah pengerjaan tes selesai, peserta akan mendapatkan pop up notifikasi hasil tes yang telah dikerjakan sebagai bentuk transparansi.

Pewarta: Aji Cakti

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023