Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel) mengoptimalkan peran satuan tugas (satgas) desa dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) wilayah terdekat masing-masing.
"Untuk penanganan karhutla kita sudah ada Standar Operasional Produser (SOP), jadi pertama daerah terdekat kita optimalkan petugas dan relawan kita dulu di wilayah mereka," kata Kepala BPBD HSS, Kusairi, di Kandangan, Selasa.
Dijelaskan Kusairi, sekarang di HSS sudah terorganisasi dari satgas desa, satgas kecamatan, hingga kabupaten, di mana api itu timbul maka satgas desa dibantu para relawan pemadam kebakaran berperan dalam upaya menanggulanginya.
Baca juga: Apel siaga karhutla HSS kuatkan kerja sama penanggulangan bencana
Kemudian, apabila masih tidak bisa dipadamkan akan dibantu satgas kecamatan dan baru kemudian bila memerlukan dukungan dari satgas kabupaten juga akan diturunkan.
Dengan adanya peran dari satgas desa dan para relawan dari wilayah masing-masing, tentunya akan memudahkan proses pemadaman lebih praktis, efesien dan efektif di lapangan.
"Satgas desa sudah terbentuk beberapa tahun lalu, dan ini terbentuk secara alami karena tuntutan dan kebutuhan kita di wilayah masing-masing," ujar Kusairi.
Baca juga: BPBD HSS ikuti rakor kesiagaan kahurtla
Selain itu, keberadaan satgas desa bisa didukung dengan dana desa, di mana mereka bisa membeli peralatan yang portabel yang bisa digunakan memadamkan api dalam intensitas api yang rendah.
Hal ini seperti di Kecamatan Daha Barat, di mana masing-masing desa telah memiliki satgas karhutla, namun apabila intensitas apinya cukup besar tentu akan didukung bantuan dari kecamatan dan kabupaten serta para relawan.
"Untuk titik api hingga saat ini di HSS tidak ada atau nihil, untuk perusahaan baik tambang atau sawit kita sudah memberikan imbauan agar mereka bisa menanganinya, karena tentunya mereka lebih memahami secara teknis," tandas Kusairi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Untuk penanganan karhutla kita sudah ada Standar Operasional Produser (SOP), jadi pertama daerah terdekat kita optimalkan petugas dan relawan kita dulu di wilayah mereka," kata Kepala BPBD HSS, Kusairi, di Kandangan, Selasa.
Dijelaskan Kusairi, sekarang di HSS sudah terorganisasi dari satgas desa, satgas kecamatan, hingga kabupaten, di mana api itu timbul maka satgas desa dibantu para relawan pemadam kebakaran berperan dalam upaya menanggulanginya.
Baca juga: Apel siaga karhutla HSS kuatkan kerja sama penanggulangan bencana
Kemudian, apabila masih tidak bisa dipadamkan akan dibantu satgas kecamatan dan baru kemudian bila memerlukan dukungan dari satgas kabupaten juga akan diturunkan.
Dengan adanya peran dari satgas desa dan para relawan dari wilayah masing-masing, tentunya akan memudahkan proses pemadaman lebih praktis, efesien dan efektif di lapangan.
"Satgas desa sudah terbentuk beberapa tahun lalu, dan ini terbentuk secara alami karena tuntutan dan kebutuhan kita di wilayah masing-masing," ujar Kusairi.
Baca juga: BPBD HSS ikuti rakor kesiagaan kahurtla
Selain itu, keberadaan satgas desa bisa didukung dengan dana desa, di mana mereka bisa membeli peralatan yang portabel yang bisa digunakan memadamkan api dalam intensitas api yang rendah.
Hal ini seperti di Kecamatan Daha Barat, di mana masing-masing desa telah memiliki satgas karhutla, namun apabila intensitas apinya cukup besar tentu akan didukung bantuan dari kecamatan dan kabupaten serta para relawan.
"Untuk titik api hingga saat ini di HSS tidak ada atau nihil, untuk perusahaan baik tambang atau sawit kita sudah memberikan imbauan agar mereka bisa menanganinya, karena tentunya mereka lebih memahami secara teknis," tandas Kusairi.
Editor : Hasan Zainuddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023