Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Kepolisian Sektor (Polsek) Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, memberikan tausiah selama Bulan Ramadhan kepada seluruh tahanan yang ada di Polsek setempat.
"Tausiah atau ceramah agama ini kami lakukan seminggu sekali setiap hari Jumat," kata Kanit Reskrim Polsek Batulicin Bripka M Sahidin di Batulicin.
Ia mengatakan, untuk tahanan yang mendapatkan ceramah agama ini ada delapan orang dari berbagai kasus di antaranya illegal loging, Narkoba, pencurian dengan pemberatan, serta kasu pengeroyokan.
Kegiatan seperti ini sudah menjadi program untuk menjadikan manusia menjadi lebih baiklah walaupun mereka seorang tahanan.
Bukan itu saja, tujuan dari pemberian tausiah atau ceramah agama tersebut agar para tahanan bisa sadar atas perbuatan yang mereka lakukan itu adalah salah.
Dengan mereka mengakui kesalahan maka niat untuk tidak mengulangi perbuatan itu akan muncul dan bertaubat dengan sendirinya.
Selain itu, dalam tausiah ini tidak ada perbedaan antara polisi dan tahanan semua sama, namun sebagai manusia harus saling mengingat sesama muslim.
"Saya tidak merasa pinter masalah agama semua sama-sama belajar akan tetapi secara agama dan manusiawi saya harus nenyampaikan ilmu yang saya dapat meskipun hanya satu ayat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Tausiah atau ceramah agama ini kami lakukan seminggu sekali setiap hari Jumat," kata Kanit Reskrim Polsek Batulicin Bripka M Sahidin di Batulicin.
Ia mengatakan, untuk tahanan yang mendapatkan ceramah agama ini ada delapan orang dari berbagai kasus di antaranya illegal loging, Narkoba, pencurian dengan pemberatan, serta kasu pengeroyokan.
Kegiatan seperti ini sudah menjadi program untuk menjadikan manusia menjadi lebih baiklah walaupun mereka seorang tahanan.
Bukan itu saja, tujuan dari pemberian tausiah atau ceramah agama tersebut agar para tahanan bisa sadar atas perbuatan yang mereka lakukan itu adalah salah.
Dengan mereka mengakui kesalahan maka niat untuk tidak mengulangi perbuatan itu akan muncul dan bertaubat dengan sendirinya.
Selain itu, dalam tausiah ini tidak ada perbedaan antara polisi dan tahanan semua sama, namun sebagai manusia harus saling mengingat sesama muslim.
"Saya tidak merasa pinter masalah agama semua sama-sama belajar akan tetapi secara agama dan manusiawi saya harus nenyampaikan ilmu yang saya dapat meskipun hanya satu ayat," ujarnya.
Editor : Gunawan Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016