Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Forum Komunikasi Umat Beragama Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan tak banyak memiliki banyak pekerjaan karena mayoritas masyarakat di daerah ini beragama Islam.


Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) KH Said Masrawan di Amuntai, Kamis mengatakan, tidak seperti daerah lain yang memiliki beragam agama dan kepercayaan dimana peran Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) begitu dirasakan.

"Masyarakat HSU mesti  bersyukur karena mayoritas pemeluk Agama Islam mayoritas hampir 100 persen sehingga FKUB jadi tak memiliki banyak pekerjaan untuk membantu penyelesaian konflik antar agama," ujar Said Masrawan.

Said mengatakan, potensi konflik memang pernah dirasakan oleh Umat Muslim di Kabupaten HSU namun terkait keberadaan aliran sesat dan paham radikal.

Minimnya konflik antar umat beragama di  Kabupaten HSU memberikan andil besar dalam menciptakan situasi kehidupan bermasyarakat yang harmonis sehingga sangat jarang terdengar terjadi konflik di masyarakat.

Said mengatakan hal ini saat menyampaikan tausiyah jelang berbuka puasa di Mesjid Al MUhtadin Desa Haur Gading seiring kegiatan Safari Ramadan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten HSU.

Said menekankan pentingnya menjaga kerukunan hidup beragama ditengah keberagaman paham, pemikiran dan organisasi keagamaan demi menjaga tali persaudaraan antar sesama Kaum Muslimin.

Ia memberikan resep menjaga persatuan dan ukhuwah Islamiyah ini yakni dengan lebih mengedepankan sisi kesamaan dibanding sisi perbedaannya sehingga tercipta rasa kebersamaan di masyarakat.

"Mungkin memang terdapat sisi perbedaannya, tapi lebih baik kita tonjolkan saja sisi kesamaannya, karena tentu lebih banyak sisi kesamaaannya daripada sisi perbedaannya," terangnya.

Ketua MUI HSU ini bersyukur karena melalui kegiatan Safari Ramadan bisa terjalin kebersamaan antara Umaro dan Ulama dengan umatnya sehingga terjalin silaturrahim dan komunikasi.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016