Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Matnor Ali mengingat kewaspadaan munculnya penyakit saat terjadi pancaroba atau perubahan musim, yakni, hujan ke ke marau ini.
Menurut dia di Banjarmasin, Selasa, ada beberapa penyakit yang biasa muncul akibat perubahan musim ini, diantaranya penyakit yang cukup berat, diare dan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Baca juga: Pakar: Kerentanan terhadap COVID-19 bisa meningkat selama pancaroba
Baca juga: Pakar: Kerentanan terhadap COVID-19 bisa meningkat selama pancaroba
"Informasinya mulai banyak, khususnya anak-anak yang mengalami diare dan tertular penyakit DBD," ujarnya di Banjarmasin, Selasa.
Menurut dia, kondisi seperti ini harus disikapi pemerintah kota secara cepat agar jangan korban diare dan DBD tidak bertambah, hingga himbauan ke masyarakat harus intensif dilakukan.
"Kita harap tenaga kesehatan pemerintah untuk banyak mengecek ke lapangan, atau terjun langsung ke kawasan masyarakat, mengingat bahaya penyakit dan memeriksa kesehatan masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, masyarakat harus terus diingatkan agar tidak sampai terlambat ditangani jika mengalami penyakit yang cukup berat, khususnya terkait diare dan DBD.
Sebagian penyakit DBD, kata Matnor Ali, sejauh ini (2023) sudah lebih 50 kasus penularan di Banjarmasin, bahkan merenggut tiga nyawa.
"Yang menyedihkan kita itukan kebanyakan anak-anak yang jadi korban DBD, demikian juga diare ini," paparnya.
Penyakit lainnya yang juga harus diwaspadai pada musim pancaroba ini, yakni, flu, pilek, radang tenggorokan, masuk angin dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
"Karenanya semuanya harus waspada, tetap jaga kebugar diri, bersihkan lingkungan, olahraga dan istirahat yang cukup," demikian kata Matnor Ali.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023