Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat untuk Percepatan Penanganan COVID-19 Prof. Dr. dr. Syamsul Arifin, MPd mengemukakan bahwa kerentanan tubuh terhadap COVID-19 bisa meningkat pada masa peralihan musim atau pancaroba.

"Kondisi udara dingin dan kering saat peralihan musim dapat melemahkan imunitas tubuh, mengakibatkan kita lebih rentan terhadap virus," katanya di Banjarmasin, Minggu.

Syamsul mengutip hasil penelitian yang menyebutkan bahwa temperatur, kelembapan relatif, dan kecepatan angin juga mempengaruhi penularan COVID-19.

Sebagaimana virus influenza, ia mengatakan, virus corona penyebab COVID-19 cenderung lebih stabil dalam lingkungan dengan suhu dingin dan kering.

Di samping itu, menurut dia, kondisi cuaca yang sering kali tidak menentu pada masa pancaroba membuat orang lebih banyak berada di tempat tertutup.

Jika ruang tertutup tempat mereka berada tidak bagus sirkulasi udaranya, ia melanjutkan, maka virus akan terakumulasi di dalam ruangan sehingga risiko terinfeksi virus jadi meningkat.

Syamsul menambahkan, cuaca yang tidak menentu pada masa pancaroba juga bisa membuat orang enggan berolahraga sehingga kebugaran mereka bisa menurun dan risiko mereka tertular penyakit meningkat.

"Daya tahan tubuh yang baik akan diperoleh ketika kita rajin dan juga rutin melakukan olahraga," kata Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat itu.

Ia menekankan pentingnya menjaga ketahanan tubuh tetap prima pada masa pancaroba, antara lain dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, minum banyak air putih, dan rutin berolahraga setidaknya tiga hari dalam sepekan selama paling tidak 30 menit per hari.
 

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022