Penderita virus mematikan human immunodeficiency virus (HIV) and acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang terpantau Dinas Kesehatan setempat terjadi peningkatan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin tahun 2010 lalu terdapat 24 penderita HIV/AIDS, ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Drg Diah RP di Banjarmasin, Sabtu.

Namun pada perkembangannya beberapa bulan awal 2011 terdapat penambahan enam orang penderita dan hingga bulan Agustus terjadi lagi penambahan enam orang.

Namun jumlah tersebut tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya, karena diduga masih banyak penderita HIV/AIDS yang belum terdata oleh jajaran Dinas Kesehatan setempat.

Selain itu ada hal yang lebih mengejutkan yakni peningkatan penyebaran virus mematikan tersebut terjadi pada usia anak sekolah atau pada usia belasan tahun.

Tidak banyak penderita HIV/AIDS yang mau didata atau diperiksa, pasalnya para penderita HIV/AIDS merasa takut jika dirinya dinyatakan positif mengidap virus mematikan tersebut.

Selain itu para penderita HIV/AIDS seringkali mendapatkan sanksi sosial oleh lingkungan sekitarnya dan tidak jarang para penderta HIV/AIDS dikucilkan oleh masyarakat yang menganggap para penderita bisa menularkan penyakit tersebut.

Virus HIV/AIDS bisa menular melalui hubungan intim, transfusi darah, dan jarum suntik. Namun fenomena di Kalsel, penularan virus HIV/AIDS yang tertinggi adalah melalui hubungan intim.

Cara pencegahan agar seseorang tidak tertular virus HIV/AIDS yaitu dengan tidak menerapkan hubungan intim secara bebas dengan berganti-gantian pasangan serta tidak menggunakan jarum suntik bekas penderita HIV/AIDS.

Meski berhubungan intim dengan penderita HIV/AIDS, seseorang bisa saja tidak terjangkit virus tersebut asalkan menggunakan alat kontrasepsi yaitu kondom.

Setiap penderita HIV/AIDS dapat memperpanjang umurnya dengan mengkonsumsi obat-obatan memperkuat daya tahan tubuh. Oleh sebab itu, jika seseorang dinyatakan positif menderita HIV/AIDS maka jangan sungkan untuk mendapatkan perawatan puskesmas atau rumah sakit, demikian Diah./her*C

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011