Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, berusaha membangun jaringan sanitasi di kawasan perumahan kumuh dan masyarakatnya miskin (Kumis).


Hal tersebut diutarakan Kepala Bidang PAM dan PLP Dinas Cipta Karya dan Perumahan Kota Banjarmasin Agus Suyatno saat menjadi pembicara dalam kegiatan Training Of Trainer Tim Sosialisasi dan Kader Penyiapan Masyarakat Pembangunan Prasarana Air Limbah Kota Banjarmasin, Selasa.

Menurut Agus Suyatno penanganan sanitasi begitu penting di Kota Banjarmasin, karena air sungai di wilayah ini sudah tercemar berat bakteri coli yang merupakan hasil buangan tinja manusia langsung ke sungai.

Melihat kenyataan itulah, maka Pemkot Banjarmasin melalui instansinya berusaha membangun sanitasi di beberapa lokasi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), atau kawasan padat dan miskin.

Umpamanya saja melalui pembangunan sanitasi masyarakat (Sanimas), pemerintah memfasilitasinya saja tetapi masyarakat sendiri yang membangun fasilitas tersebut.

selain itu juga Pemkot juga mengembangkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal) komunal, di masa di kawasan Kumis tersebut dibangun jaringan dari pembuangan limbah dengan menyambung antara WC yang satu dengan WC lainnya, kemudian air limbah diolah supaya tak ada lagi bakteri coli baru air limbah itu dilepas ke lingkungan atau ke sungai.

Kawasan yang telah dibangun Ipal Komunal tersebut seperti yang terdapat di Tanjung Pagar, Kecamatan Banjarmasin Selatan, katanya.

Hal lain adalah membangun MCK plus di beberapa lokasi yang sifatnya menjaga agar air limbah terutama tinja tidak langsung nyemplung ke sungai tetapi harus diolah agar tidak mencemari lingkungan.

TOT tersebut dibuka oleh Wakil Wali Kota Banjarmasin Hermansyah yang merasa bahagia adanya upaya mencetak kader penyuluh mengenai air limbah ke masyarakat, agar kemudian bekerja untuk memberikan pengertian mengenai bahasanya air limbah langsung ke sungai yang tentu mengganggu kesehatan. 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016