Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ( PUPR ) Kotabaru Kalimantan Selatan merencanakan membangun kolam penampungan sementara sebagai rekayasa alur sungai menangani banjir di Kelurahan Dirgahayu Pulau Laut Utara.
"Kolam sementara berfungsi ketika hujan dengan curah tinggi sungai penuh, karena air dari arah Peramuan akan masuk ke kolam," kata Kabid Sumber Daya Air dan Penyehatan Lingkungan Hasbiyanta di Kotabaru, Ahad.
Baca juga: Memasuki hari ke-8 banjir HSU genang 21.533 rumah warga
Menurut dia, sistem rekayasa seperti ini juga dilakukan ketika air sungai mulai surut maka air di kolam akan dipompa dialirkan ke sungai.
"Sistem ini memerlukan dukungan lahan yang cukup untuk membuat kolam penampungan," ujarnya
Ia mengaku kesulitan untuk memperoleh lahan di sekitar rencana pengerjaan tersebut karena wilayahnya di padati dengan rumah warga dan perkantoran.
"Solusinya adalah pemakaian lahan pemerintah daerah di sekitaran lokasi," kata Hasbi
Baca juga: Kalsel kemarin, pascabanjir bandang hingga gratis ke Jepang
Ia juga menambahkan perencanaan ini akan di gulirkan mengikuti program pemerintah yang akan memindahkan perkantoran ke komplek perkantoran di Desa Sebelimbingan, maka lokasi kemungkinan bisa di gunakan sebagai lokasi penampungan sementara.
Hasbi mengemukakan permasalahan aliran sungai yang berada di pal satu akan dibuat rekayasa pengerukan aliran drainase hingga di jalan Suryawangsa untuk memperlancar aliran sungai yang melewati jembatan pal satu.
PUPR telah melakukan pengerukan aliran sungai di beberapa wilayah yang menjadi penyebab meluapnya debit air di antaranya seperti, sungai Baharu sampai dengan samping pondok musik, Sungai Dirgahayu dan Sungai Mandin dengan sepot sepot sepanjang 695 meter.
Baca juga: Dua kali getaran banjir lahar dingin terjadi di Gunung Semeru
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Kolam sementara berfungsi ketika hujan dengan curah tinggi sungai penuh, karena air dari arah Peramuan akan masuk ke kolam," kata Kabid Sumber Daya Air dan Penyehatan Lingkungan Hasbiyanta di Kotabaru, Ahad.
Baca juga: Memasuki hari ke-8 banjir HSU genang 21.533 rumah warga
Menurut dia, sistem rekayasa seperti ini juga dilakukan ketika air sungai mulai surut maka air di kolam akan dipompa dialirkan ke sungai.
"Sistem ini memerlukan dukungan lahan yang cukup untuk membuat kolam penampungan," ujarnya
Ia mengaku kesulitan untuk memperoleh lahan di sekitar rencana pengerjaan tersebut karena wilayahnya di padati dengan rumah warga dan perkantoran.
"Solusinya adalah pemakaian lahan pemerintah daerah di sekitaran lokasi," kata Hasbi
Baca juga: Kalsel kemarin, pascabanjir bandang hingga gratis ke Jepang
Ia juga menambahkan perencanaan ini akan di gulirkan mengikuti program pemerintah yang akan memindahkan perkantoran ke komplek perkantoran di Desa Sebelimbingan, maka lokasi kemungkinan bisa di gunakan sebagai lokasi penampungan sementara.
Hasbi mengemukakan permasalahan aliran sungai yang berada di pal satu akan dibuat rekayasa pengerukan aliran drainase hingga di jalan Suryawangsa untuk memperlancar aliran sungai yang melewati jembatan pal satu.
PUPR telah melakukan pengerukan aliran sungai di beberapa wilayah yang menjadi penyebab meluapnya debit air di antaranya seperti, sungai Baharu sampai dengan samping pondok musik, Sungai Dirgahayu dan Sungai Mandin dengan sepot sepot sepanjang 695 meter.
Baca juga: Dua kali getaran banjir lahar dingin terjadi di Gunung Semeru
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023