Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) setempat, melakukan koordinasi sekaligus kolaborasi bersama dinas kabupaten/kota, Balai Veteriner Banjarbaru, serta Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Banjarmasin, bergerak cepat mengendalikan penyakit flu burung sesuai arahan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor.

Pada siaran pers, Jumat (3/3), Kepala Disbunnak Kalsel, Suparmi, menyampaikan aksi dilakukan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan  penyebaran penyakit Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI)  Sub Type H5N1 yang telah ditemukan  di  Kalimantan Selatan,  yaitu di Kabupaten HSU dan Tanah Bumbu.

Tindakan antisipatif dilakukan untuk mencegah menyebarnya virus HPAI Sub Type H5N1 dan upaya untuk meminimalisasi kerugian ekonomi di masyarakat, mengingat ternak yang terserang H5NI ini adalah peternakan unggas rakyat.

Pemprov Kalsel melakukan langkah langkah penanganan, antara lain meningkatkan biosecurity dan biosafety di lokasi peternakan unggas, lingkungan sekitar kandang unggas, serta pasar unggas, untuk mencegah kemungkinan penularan (kontak) dengan ternak tertular dan mencegah penyebaran virus.

Upaya lainnya meningkatkan kesadaran masyarakat (public awareness) melalui  Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).

Kemudian meningkatkan pengendalian lalu lintas unggas dan produk asal unggas.

Mengaktifkan petugas outbreak investigation untuk melakukan surveilans dan penelusuran (tracing).

Melakukan pembinaan kepada pemilik/peternak unggas terhadap kewaspadaan dan pelaporan jika ditemukan tanda klinis yang mengarah pada avian influenza yang dapat berupa penurunan produksi atau kematian mendadak.

Petugas melakukan penyemprotan Disinfektan pada ayam potong, untuk mencegah sebaran vius flu burung yang terdeteksi telah menyerang unggas di Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. (ANTARA/HO-Disbunnak Kalsel)


Selanjutnya, melaporkan ke Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS) terhadap informasi tanda klinis yang mengarah pada avian influenza yang dapat berupa penurunan produksi atau kematian mendadak pada unggas.

Merespon laporan/informasi dugaan avian influenza dan berkoordinasi dengan Balai  Veteriner Banjarbaru.

Dan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan di wilayah masing-masing terkait kewaspadaan dan pencegahan penyebaran kasus HPAI, dugaan kasus Avian influenza pada manusia dan melakukan penelusuran epidemiologi terpadu dengan instansi terkait termasuk  Balai Veteriner Banjarbaru.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023