Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap sebaran virus flu burung, H5NI, Clade Baru 2.3.4.4b Nomor: PV.03.01/C/ /2023, yang dilaporkan telah menyerang unggas atau bebek di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Diauddin di Banjarbaru, Senin, menjelaskan kasus flu burung hingga saat ini terkonfirmasi positif pada unggas, sehingga penanganan kasus tersebut masih kewenangan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel.

Baca juga: Tanah Bumbu temukan 30 kasus positif flu burung

“Walaupun rendah masih ada potensi untuk menular ke hewan mamalia, dan kita khawatirkan kalau menyerang manusia juga,” kata Diauddin.

Sebagai tindakan pencegahan terhadap sebaran virus tersebut, Dinas Kesehatan Kalsel telah membuat surat edaran yang ditujukan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk mengaktifkan kembali sistem kewaspadaan dini.

“Jadi kita minta semuanya waspada kalau menemukan kasus kasus atau tanda tanda orang yang bergejala flu burung,” ucap Diauddin.

Baca juga: AS menemukan lebih banyak kasus flu burung pada unggas liar

Selain itu, Dinas Kesehatan Kalsel mengerahkan surveilans agar proaktif mengamati di lapangan, apabila ditemukan warga atau pasien yang memiliki tanda terserang flu burung.

Diauddin menyampaikan pihaknya baru mendapatkan informasi terkait sebaran flu burung tersebut pada Minggu (26/2/).

Berdasarkan laporan yang diterima, ada satu sampel yang memastikan positif flu burung, namun penyebaran pada unggas, sehingga menjadi kewenangan Dinas perkebunan dan Peternakan Kalsel.

Diauddin menambahkan pemerintah pusat pun melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di daerah meningkatkan pencegahan sebaran flu burung dengan memeriksa ketat terhadap pelaku perjalanan di pintu pintu masuk ke Provinsi Kalsel.

Baca juga: Pengusaha didakwa korupsi virus flu burung

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023