Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan mengklaim sudah menangani 90 persen produksi sampah harian yang mencapai 500 ton sampai 600 ton.
"Sampah yang dapat kita angkut itu sekitar 70 persen ke TPA Basirih," ujar Kabid Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Marzuki di Banjarmasin, Kamis.
Menurut dia, dengan sebanyak 90 armada truk sampah yang dimiliki Pemkot Banjarmasin kini, pengangkutan sampah ke tepat pembuangan akhir (TPA) Basirih di Banjarmasin Selatan terlaksana cukup maksimal.
Menurut dia, sebagian sampah, yakni, sekitar 20 persennya dapat ditangani melalui tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) atau TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Pemkot Banjarmasin, ungkap dia, sudah memiliki 13 TPST di lima kecamatan untuk mendaur ulang sampah yang bernilai ekonomis, termasuk sampah organik yang diolah menjadi pupuk kompos.
"Sebagian 20 sampah yang dapat ditangani itu juga ada andil bank sampah," ujar Marzuki atau lebih akrab disapa Jack.
Jack menyampaikan, jumlah bank sampah di Kota Banjarmasin yang dikelola masyarakat saat ini lebih 300 bank sampah.
"Ada satu unit bank sampah induk, jadi hasil pengumpulan sampah dikirim ke bank sampah induk, bernilai ekonomis, jadi duit," paparnya.
Selain itu, ungkap Jack, peran para pemulung sampah juga cukup besar menangani sampah di daerah ini, hingga mencapai 90 persen tersebut.
"Nah, yang sekitar 10 persennya ini masih tidak tahu rimbanya, sebab kita sadari masih banyak masyarakat yang belum disiplin untuk membuang sampah pada tempatnya," kata Jack.
Padahal, lanjut Jack, sosialisasi terus dilakukan untuk semua sadar pentingnya menjaga kebersihan dan mengelola sampah, demi kelestarian lingkungan.
"Kita pun juga ketat melaksanakan pengawasan, saat ini penanganan sampah terus maju, hingga mencapai 90 persen itu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023