Amuntai, (Kalsel.Antaranews) - Kegiatan karang taruna di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan berharap 'suntikan' anggaran kegiatan mereka dari adanya dana desa yang digelontorkan pemerintah pusat.


Ketua Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Jahri di Amuntai, Sabtu, mengatakan masalah dana kegiatan operasional juga menjadi kendala klasik yang dihadapi karang taruna dalam melaksanakan kegiatannya.

"Adanya dana desa diharapkan bisa menjadi salah satu sumber dana kegiatan, sehingga kepengurusan karang taruna bisa kembali lebih mengaktifkan kegiatannya, karena masalah pendanaan juga masalah klasik yang dihadapi kegiatan karang taruna," ujar Jahri.

Jahri mengatakan, karang taruna sebagai bentuk lembaga kegiatan pemuda di desa juga memiliki potensi besar untuk mengembangkan kreativitas pemuda desa untuk ikut berperan dalam mengatasi berbagai kesejahteraan sosial dan turut memajukan pembangunan di desa.

Seiring gelar temu karya VIII Karang Taruna se Kabupaten HSU di Gedung Agung Amuntai, Jahri berharap kepengurusan karang taruna untuk berkonsolidasi di wilayah masing-masing.

Ketua panitia temu karya Karang Taruna Abdul Muthalib mengatakan adanya kegiatan temu karya ini untuk membangun kembali kebersamaan dan komitmen dari pengurus karang taruna, terlebih bagi kepengurusan yang baru.

"Pertemuan ini juga wadah konsultasi dan saling memberikan motivasi bagi kegiatan karang taruna kedepannya," kata Muthalib.

Dikatakan, agenda kegiatan rutin tahunan seperti perkemahan tetap diikuti pengurus karana ketingkat provinsi dan pelatihan di kabupaten/kota dengan pelaksanaannya yang bekerja sama dengan dinas terkait, khususnya Dinas Sosial.

Bupati HSU Abdul Wahid sebagaimana disampaikan Kepala Bagian Humas HSU Adi Lesmana saat membuka temu karya mengatakan pemerintah daerah selalu mendukung kegiatan positif seperti karang taruna.

"Seiring dilaksanakan temu karya ini bisa dilakukan evaluasi terhadap keberadaan dan kegiatan karang taruna," kata Adi.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016