Ikan tilan, salah satu jenis ikan sungai di wilayah Kalimantan yang kurang disukai warga Banjarmasin, lantaran bentuk ikan tersebut yang menyerupai ular.

Nenek Miyah, seorang pedagang ikan sungai di bilangan Pasar Sungai Miai, Kota Banjarmasin, Rabu mengakui jenis ikan tilan kurang disukai,padahal jenis ikan ini tergolong enak atau lezat.

Menurut Nenek Miyah, ikan jenis ini kurang disukai lantaran bentuknya yang memanjang menyerupai ular, di samping bentuk moncongnya yang mirip ular. 

Belum lagi warna kulit ikan ini yang menyerupai ular sanca, hingga banyak warga enggan membelinya bahkan melihat saja banyak yang sudah geli.

Padahal ikan ini lezat, baik dibuat ikan pepes, digulai, atau dibuat ikan masak kuning, rasanya seperti rasa daging ayam kampung,kata Nenek Miyah.

Lantaran kurang laku, maka ikan ini dijual murah saja. Wlau demikian biasanya dari sejumlah ikan yang dijual ikan ini paling belakangan laku. 

Keterangan lain menyebutkan, walau di Banjarmasin ikan ini kurang disukai, tetapi bagi masyarakat pedalaman Kalsel, kehadiran ikan tilan atau oleh penduduk pedalaman disebut pula ikan sisili malah dicari karena digandrungi.

Ikan ini sering ditemukan pada Sungai Tabalong, Sungai Balangan, Sungai Amandit dan sungai lainnya lainnya di Kalsel.

Menangkap ikan ini dilakukan masyarakat dengan berbagai cara, baik kena jala, kena rengge, kena lukah, maupun akibat terkena pancing. Tetapi sebagian besar ikan ini tertangkap, karena kena pancing.

Biasanya untuk memancing ikan ini harus memperhatikan kondisi sungai, yaitu di kala terjadi air dalam atau saat air baah, airnye keruh, dan air keruh ini  cocok memancing ikan tilan, tentu dengan umpan pancing harus berupa cacing tanah.

Caranya biarlah mata pancing atau unjun dalam bahasa Banjar, yang sudah diberi umpan cacing dilarutkan ke dalam air, dan dibiarkan atau dalam bahasa Banjar ditajur, lama kelamaan biasanya ujung pancing bergerak pertanda sudah dimakan tilan, kemudian pancing ditarik akhirnya menggelepar-geleparlah ikan tilan ini.

Bagi masyarakat Kalsel pedalaman, sangat menyukai ikan ini karena rasanya yang gurih dan legit.

Biasanya pula ikan ini dimasak dengan cara dipepes (dipais) atau disumap. Caranya ikan ini setelah diberi bumbu terdiri dari terasi, kemiri, serai, bawang merah, janar (kunyit) dan asam setelah diberi air secukupnya, baru masukkan dalam wajan yang dilapisi dengan daun pisang, kemudian diatas ikan kembali diberi daun pisang lalu ditutup rapat-rapat kemudian baru dimasak.



 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023