Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, memprediksi musim kemarau di "Bumi Bersujud" mulai pada Juni-September.

"Kami memperkirakan tahun ini akan terjadi kemarau panjang hingga empat bulan," kata Kepala Pelaksana BPBD Tanah Bumbu Sulhadi, di Batulicin Senin.

Dia mengatakan, untuk mengantisipasi bencana kebakaran lahan dan hutan (Karhutla), saat ini BPBD telah melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder mengenai kesiapan menghadapi musim kemarau yang biasanya terjadi kebakaran.

BPBD juga menugaskan dua relawan di seluruh desa di Tanah Bumbu untuk membantu penanganan awal bencana, dan memberikan informasi lebih cepat kepada BPBD.

Terkait penanganan Karhutla BPBD juga melakukan konsolidasi dengan pihak Kepolisian, TNI dan Basarnas untuk menyusun strategi penanganan bencana.

Saat ini Wilayah yang rawan terhadap Karhutla di Kecamatan Batulicin, Kusan Hulu, Kusan Tengah, Kuranji, Satui dan Sungai Loban. 

Menurut Sulhadi, wilayah Tanah Bumbu dan Kotabaru memiliki siklus musim yang berbeda dengan daerah lain yang ada di Kalimantan Selatan.

Contohnya pada Desember 2022 Kabupaten Tapin mengalami Karhutla namun Kabupaten Tanah Bumbu mengalami hujan deras. Begitu juga sebaliknya, di saat Tanah Bumbu kemarau kabupaten lain mengalami hujan.

"Minggu depan BPBD akan melakukan konsultasi dan asistensi penyusunan rencana penanganan bencana lima tahun ke depan ke BNPB," ujarnya.

Sejauh ini Kabupaten Tanah Bumbu belum di temukan titik panas atau kasus kebakaran hutan. Tahun 2021 kasus karhutla mencapai enam kasus di Kecamatan Kusan Tengah satu kasus, dan Batulicin empat kasus , simpang Empat satu kasus.

Pada 2022 justru nihil kasus karhutla karena memasuki musim kemarau basah. Artinya meskipun musim kemarau masih ada kiriman hujan.

"Berdasarkan informasi melalui aplikasi go.id.lapan.firehot, hingga saat ini belum ditemukan titik panas, dan diperkirakan musim kemarau di Tanah Bumbu muali pada Juni-September," jelas Sulhadi.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023