Dinas Ketahanan Pangan Perikanan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan berupaya mengembangkan budidaya ikan keramba di sejumlah kecamatan guna menggenjot produksi ikan air tawar di 'Bumi Saraba Kawa' ini.

Sasaran pengembangan budidaya ikan keramba jelas Kepala Bidang Perikanan DKP2TPH Kabupaten Tabalong Elzam Fikri mencakup Desa Hegar Manah Kecamatan Bintang Ara dan Desa Walangkir Kecamatan Tanta.

 "Tiap kelompok kita bantu keramba dan benih ikan dengan harapan menambah pendapatan warga dan genjot produksi perikanan," jelas Elzam di Tabalong, Jumat.

Program ini sebagai upaya menambah usaha ikan keramba di 'Bumi Saraba Kawa' mengingat banyaknya usaha serupa di wilayah Selatan Tabalong yang terhenti akibat degradasi lingkungan dan menurunnya kualitas air Sungai Tabalong.

Elzam menyebutkan saat ini terdata sebanyak 3.930 unit keramba di Kabupaten Tabalong dengan jumlah terbanyak di wilayah .

"Sebelumnya jumlah keramba ikan mencapai 5.197 buah karena degradasi lingkungan dan menurunnya kualitas air Sungai Tabalong, jadi berkurang," ungkapnya.

 Selain kondisi air Sungai Tabalong yang makin keruh kandungan Koi Herves Virus menjadi pemicu terhentinya usaha ikan keramba. Sejak 2010 serangan Koi Herves Virus (KHV) menyebabkan kematian ikan mas di kawasan sentra perikanan Kecamatan Banua Lawas.

Virus ini ungkap Jumi (45) seorang petani keramba di Desa Sei Anyar, Kecamatan Banua Lawas menyebabkan usaha budidaya ikan mas terhenti.

Data di DKP2TPH setempat saat ini produksi ikan keramba kisaran 5.709 ton masing-masing ikan mas 1.313 ton, nila 3.425 ton dan bawal 970 ton.

Untuk produksi per jenis ikan sebanyak 16.160 ton pada tahun 2022 dari jenis ikan mas, nila, patin, lele dan bawal.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023