Bupati Banjar, Kalimantan Selatan, Saidi Mansyur mendorong langkah pengendalian gulma kayu apu yang berdampak terhadap aktivitas yang dilakukan petani mulai menanam hingga masa panen.
 
"Banyaknya gulma kayu apu yang tumbuh di lahan pertanian membuat usaha pertanian menjadi terganggu, menaikkan biaya perawatan juga menurunkan produktivitas," ujarnya di Martapura, Rabu.
 
Pernyataan itu disampaikan bupati didampingi Ketua TP PKK Banjar Nurgita Tiyas pada Pengendalian Gulma Kayu Apu dan perkenalan wisata religi dan wisata mancing di Kecamatan Martapura Timur.
 
Menurut Saidi, gulma kayu apu merupakan organisme pengganggu tanaman yang membuat terjadi persaingan tanaman budidaya dalam menangkap cahaya, penyerapan air serta tempat hidup insekta.
 
Oleh karena itu, bupati mendorong langkah yang dilakukan pemerintah lingkup kecamatan Martapura Timur mencegah semakin banyak tumbuh dan berkembangnya gulma kayu apu, sehingga tidak lagi mengganggu.
 
"Alternatif yang bisa dilakukan yakni menjadikan kayu apu sebagai pupuk kompos yang bisa digunakan untuk memupuk tanaman, baik jenis padi, hortikultura dan lainnya sehingga ada manfaatnya," ucap dia.
 
Dikatakan, penanggulangan gulma juga dilakukan melalui pemberian bantuan cairan pembasmi gulma beserta alat semprot sehingga bisa digunakan petani sebaik-baiknya untuk melindungi lahan pertaniannya.
 
Ditambahkan, dirinya mengapresiasi upaya camat dan masyarakat yang memperkenalkan wisata religius Kubah Pangeran Muhammad Tambak Anyar yang merupakan putera Sultan Adam Al Wasiqbillah.
 
Selain itu, wisata memancing pada 4 desa yakni Desa Tambak Anyar, Tambak Anyar Ulu, Tambak Anyar Ilir dan Pematang Baru yang diharapkan bisa menjadi penerimaan desa dan meningkatkan kesejahteraan. 
 
"Kami sangat mendukung potensi wisata religius dan wisata mancing sehingga bisa dikembangkan Badan Usaha Milik Desa Bersama untuk meningkatkan perekonomian dan memajukan UMKM," katanya.
 

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023