Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, kembali menggelar bazar UMKM untuk mempromosikan produk lokal serta membangkitkan ekonomi masyarakat usai pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
 
Penyelenggara bazar, CV Berkat Sehati Tabalong menyiapkan 47 stan bagi para pelaku usaha lokal maupun luar kabupaten untuk menjual aneka produk dan potensi setiap daerah.

Baca juga: Perajin batik Tabalong perlu dukungan modal dan alat cap
 
"Khusus UMKM asal Tabalong kita menyiapkan 18 stan dengan harapkan produk lokal makin populer dan dikenal masyarakat luas," kata panitia pelaksana bazar, Syarifuddin di Tabalong, Rabu.
 
Pelaksanaan bazar selama 10 hari sejak 27 Januari-5 Februari 2023 di kawasan Expo Tanjung Bersinar Kelurahan Mabuun Kecamatan Murung Pudak.
 
Antusias masyarakat di "Bumi Saraba Kawa" mengunjungi bazar UMKM sejak pertama cukup tinggi, dikatakan Syarifuddin, karena kurang sarana hiburan dan pusat perbelanjaan di wilayah ini.
 
Salah satu UMKM lokal yang memproduksi kain batik khas Tabalong, Naya berharap bazar ini dapat memperkenalkan produksi kain batik lebih luas.
 
"Selama ini penjualan kain batik sebatas kalangan ASN dan karyawan swasta di Kabupaten Tabalong jadi lewat bazar saya bisa mempromosikan lebih luas lagi," ungkap warga Desa Luk Bayur Kecamatan Tanta.
 
Kain batik Tabalong buatan Naya dijual mulai harga Rp230 ribu per dua meter hingga Rp350 ribu tergantung bahan kain dan motif batik yang dibuat.

Baca juga: BLK Tabalong buka kejuruan batik tulis
 
Selama bazar UMKM omset yang diperoleh Naya berkisar Rp500 ribu sampai Rp1 juta.
 
Selain Naya, gelaran bazar UMKM juga membawa berkah bagi puluhan pedagang kaki lima yang menyajikan aneka kuliner, jajanan hingga usaha arena bermain anak.
 
Para pedagang kaki lima hanya membayar sewa lapak Rp200 ribu per meter selama pameran berlangsung.
 
Sedangan stan ukuran 5 meter x 5 meter disewa Rp5 juta dan ukuran 3 meter x 3 meter Rp3 juta khusus bagi pelaku UMKM.
 
Satu pedagang kaki lima asal Kota Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Rahma mengaku omset penjualannya sosis bakar dan aneka camilan selama pameran dalam satu hari capai Rp1 juta lebih.
 
"Kami hanya membayar sewa lapak Rp200 ribu per meter dan omset satu hari mencapai  Rp1 juta lebih," ungkap Rahma.

Baca juga: Raih Anugrah Budaya, Anang ajak kembangkan batik Tabalong

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023