Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan mengajak para penggiat lingkungan untuk terlibat pada program 100 ribu "barasih bawah barumahan" (babasah) atau kolong rumah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love saat bertemu para penggiat lingkungan, di Banjarmasin, Rabu, menyebutkan Pemerintah Kota Banjarmasin mencoba membuat program 100 ribu babasah.

Baca juga: 5.000 bakul jadi gerakan tanpa kantong plastik di Banjarmasin

Program tersebut dinilai cukup berat direalisasikan, tetapi jika ada keterlibatan semua pihak,khususnya penggiat atau pemerhati lingkungan maka ia yakni program tersebut akan mudah terlaksana.

Ajakan tersebut khususnya ditujukan kepada para penggiat lingkungan yang selama ini selalu mendukung program kebersihan dan penghijauan di Banjarmasin, yakni Forum Komunitas Hijau (FKH) Banjarmasin, Komunitas Hijau Daun (PHD) Masyarakat Peduli Sungai (Melingai) serta komunitas teratai.

Ia menilai para penggiat lingkungan tersebut selain bisa berpartisipasi langsung membersihkan sampah, juga bisa menjadi tenaga sosialisasi ke tengah masyarakat terhadap program yang baru pertama kali dilakukan Pemkot Banjarmasin itu.

Selain melibatkan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak pada sektor lingkungan, Pemkot Banjarmasin juga mengajak peran perbankan, peran lembaga usaha, dan ujung tombak dari pihak kecamatan, kelurahan, serta warga di lingkungan rukun tetangga (RT) di Kota Banjarmasin.

Baca juga: DLH Banjarmasin: Air Sungai Pekapuran Jangan Dikonsumsi

Tiap kelurahan diminta membersihkan sebanyak 2.000 kolong rumah, sehingga jika semua kelurahan berpartisipasi maka akhirnya ada 100 ribu buah kolong rumah akan bersih dari sebaran sampah, tambahnya.

Program tersebut direncanakan selama sebulan mulai 23 Januari hingga 21 Februari 2023 mendatang.

Ia mengakui program tersebut dicetuskan setelah adanya hasil penelitian yang menyebutkan 290 sungai yang ada di kota berjuluk wilayah "Seribu Sungai" ini sudah tercemar mikroplastik, karena sebaran sampah plastik khususnya di kolong rumah banyak yang menumpuk dan sulit terurai.

Diketahui, Banjarmasin merupakan wilayah rawa, hampir semua rumah dibangun sistem panggung, dengan jumlah sekitar 220 ribu rumah. Dengan sistem panggung maka terdapat kolong kolong rumah yang bisa menjadi lokasi tumpukan sampah yang dibuang masyarakat.

Baca juga: Tim Adipura Pantau Kota-kota Di Kalsel

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023