Mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dari Tim Materials and Membranes Research Group (M2ReG) Retno Febriyanti berhasil menciptakan hidrogel berbahan eceng gondok dan pektin kulit pisang untuk kemasan makanan yang lebih sehat dan membuat tahan lebih lama.

"Jadi hidrogel ini dijadikan pelapis semacam plastik pembungkus untuk menghambat kue agar tidak cepat berjamur dan menjadi tahan lama ketika disimpan," kata Retno di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Selasa (17/1).

Dijelaskan mahasiswi S2 Teknik Kimia Fakultas Teknik ULM ini, hidrogel merupakan jenis polimer berstruktur gel yang memiliki kemampuan menyerap dan menyimpan air dalam jumlah besar.

Penggunaan hybrid biohydrogel (HBH) sebagai kemasan makanan dapat membantu penyerapan kadar air yang berlebih pada bahan pangan. 

Apalagi HBH menggunakan bahan polimer alami yang dapat mendukung kemasan makanan biodegradable (terurai secara hayati).

Retno menyebut aplikasi hidrogel telah digunakan untuk kemasan kue bingka dan kue bolu krenten yang banyak dijual di wilayah Kalimantan Selatan.

Hasil pengujian mutu baik aroma, warna, dan tekstur serta uji bakteri dengan menunjukkan angka lebih rendah jika menggunakan HBH dibandingkan tanpa dikemas dengan HBH sehingga makanan semakin awet pada kue-kue yang umumnya tak terlalu tahan jamur.
 
Hasil riset makanan yang dibungkus hidrogel (kiri) lebih baik ketika disimpan selama delapan hari dibandingkan tanpa hidrogel (kanan). (ANTARA/Firman)


Adapun penggunaan eceng gondok dijelaskan dia, memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi dapat dimanfaatkan untuk digunakan dalam pengaplikasian di industri kemasan makanan karena bersifat natural, mudah terurai, dapat digabungkan dengan polimer lain, serta tidak korosif dan beracun. 

Selulosa yang dimodifikasi menjadi senyawa turunannya yaitu carboxymethyl cellulose (CMC) digunakan dalam pembuatan hidrogel.

Kemudian pektin dari kulit pisang juga ditambahkan menjadi bahan pembuatan hidrogel kemasan makanan. 

Jadi tak hanya memanfaatkan eceng gondok yang menurut orang adalah gulma, tim M2ReG asuhan Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Kimia Fakultas Teknik ULM Prof Muthia Elma juga berhasil memanfaatkan kulit pisang yang sering disebut orang adalah limbah yang tidak memiliki nilai fungsi.

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023