Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) menilai proyek "long storage" atau pengendalian air di Kabupaten Barito Kuala (Batola) - wilayah barat provinsi tersebut besar manfaatnya.
Ketua Komisi III H Hasanuddin Murad mengemukakan itu usai rombongan Komisinya meninjau Long Storage (sekitar 50 kilometer barat Banjarmasin), ujar Kepala Subbag Humas Sekretariat DPRD (Setwan) Kalsel Dedy Noriadi melalui telepon seluler, Rabu.
"Proyek ini sangat besar manfaatnya, bukan cuma pengendalian air, tetapi dapat berguna sebagai pengendali apabila keadaan air di Batola meluapdan dengan adanya Long Storage sehingga luapan sungai dapat tereduksi," ujar mantan Bupati dua periode kabupaten tersebut.
“Semoga dengan adanya Long Storage masyarakat dapat memanfaatkan sekaligus memelihara dengan baik dan benar, karena sangat banyak manfaatnya bukan hanya pengendalian air, tetapi ketika masyarakat kesulitan dalam menggunakan air agar dapat dialirkan kembali ke sungai-sungai di daerah tersebut sehingga juga dapat berfungsi sebagai penyalur atau distribusi air,” tegasnya.
Mantan anggota DPR RI itu juga menyampaikan bahwa proyek Long Storage memakai dana APBN melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Tetapi secara fungsional mempunyai hubungan kerja dengan Komisi III DPRD Kalsel dan karenanya memiliki tanggung jawab terhadap proyek tersebut dan terus dilakukan pemantauan," ujar Hasanuddin Murad.
Pekerjaan proyek Long Storage menggunakan sistem tahun jamak di daerah pertanian pasang surut Batola yang merupakan lumbung padi Kalsel tersebut, kini sudah mencapai 80 persen.
Selain meninjau Long Storage di Batola, pada hari yang sama Komisi III mengunjungi PT Antang Gunung Meratus di Kabupaten Tapin untuk mencari tahu tingkat produksi batu bara dan penggunaan "Corporate Social Responsbility" (CSR) perusahaan tersebut.
Peninjauan Long Storage dan ke perusahaan pertambangan batu bara itu saat kunjungan kerja (Kunker) dalam daerah provinsi setempat Komisi III yang terjadwal, 26 - 28 Desember 2022, demikian keterangan pers Humas Setwan Kalsel.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Ketua Komisi III H Hasanuddin Murad mengemukakan itu usai rombongan Komisinya meninjau Long Storage (sekitar 50 kilometer barat Banjarmasin), ujar Kepala Subbag Humas Sekretariat DPRD (Setwan) Kalsel Dedy Noriadi melalui telepon seluler, Rabu.
"Proyek ini sangat besar manfaatnya, bukan cuma pengendalian air, tetapi dapat berguna sebagai pengendali apabila keadaan air di Batola meluapdan dengan adanya Long Storage sehingga luapan sungai dapat tereduksi," ujar mantan Bupati dua periode kabupaten tersebut.
“Semoga dengan adanya Long Storage masyarakat dapat memanfaatkan sekaligus memelihara dengan baik dan benar, karena sangat banyak manfaatnya bukan hanya pengendalian air, tetapi ketika masyarakat kesulitan dalam menggunakan air agar dapat dialirkan kembali ke sungai-sungai di daerah tersebut sehingga juga dapat berfungsi sebagai penyalur atau distribusi air,” tegasnya.
Mantan anggota DPR RI itu juga menyampaikan bahwa proyek Long Storage memakai dana APBN melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Tetapi secara fungsional mempunyai hubungan kerja dengan Komisi III DPRD Kalsel dan karenanya memiliki tanggung jawab terhadap proyek tersebut dan terus dilakukan pemantauan," ujar Hasanuddin Murad.
Pekerjaan proyek Long Storage menggunakan sistem tahun jamak di daerah pertanian pasang surut Batola yang merupakan lumbung padi Kalsel tersebut, kini sudah mencapai 80 persen.
Selain meninjau Long Storage di Batola, pada hari yang sama Komisi III mengunjungi PT Antang Gunung Meratus di Kabupaten Tapin untuk mencari tahu tingkat produksi batu bara dan penggunaan "Corporate Social Responsbility" (CSR) perusahaan tersebut.
Peninjauan Long Storage dan ke perusahaan pertambangan batu bara itu saat kunjungan kerja (Kunker) dalam daerah provinsi setempat Komisi III yang terjadwal, 26 - 28 Desember 2022, demikian keterangan pers Humas Setwan Kalsel.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022