Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Dua dari 13 unit "Rubber Tire Gatry" (RTG) milik Pelindo III Banjarmasin, Kalimantan Selatan di Pelabuhan Trisakti rusak dan kini sedang dalam proses perbaikan.
Manajer Terminal Petikemas Pelindo III Banjarmasin, Hermani Gunawan, di Banjarmasin, Sabtu mengatakan, kerusakan dua RTG tersebut, tidak terlalu mengganggu arus bongkar muat barang di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
"Kami telah melakukan pengecekan ke lapangan, hanya dua buah RTG yang tidak beroperasi yaitu RTG-05 dan RTG-07, sehingga tidak ada masalah berarti," katanya.
RTG adalah perangkat untuk memindahkan peti kemas di lapangan penumpukan pelabuhan.
Menurut Hermani, saat ini dua unit RTG yang mengalami kerusakan tersebut, sedang dalam perbaikan dan akan segera beroperasi kembali.
"Memang benar ada RTG yang mengalami kerusakan, namun tidak sebanyak yang diberitakan. Dari 13 RTG yang ada di Pelabuhan Banjarmasin, hanya dua unit yang mengalami kerusakan, itupun akan kembali beroperasi," katanya.
Hermani mengungkapkan, pihaknnya selalu melakukan rapat kesiapan alat setiap hari sehingga apabila ada kondisi alat mengalami kerusakan, akan segera diketahui dan diantisipasi dalam kegiatan operasional bongkar muat peti kemas di lapangan.
"Apabila RTG mengalami kerusakan, kita mengantisipasi dengan menyediakan Reach Stacker (RS) untuk kegiatan bongkar muat di lapangan penumpukan. Untuk pemeliharaan alat, kita bekerjasama dengan vendor untuk "maintenance", sehingga bila mengalami kerusakan, segera dilakukan perbaikan," katanya.
Sebelumnya, PT Pelindo III menambah empat container crane asal China guna meningkatkan fasilitas layanan di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
General Manager PT Pelindo III Banjarmasin Hengki Jajang Herasmana mengatakan empat container crane atau biasa disebut CC tersebut untuk menambah fasilitas yang sudah ada di Trisakti.
Penambahan empat CC tersebut dipersiapkan untuk mengantisipasi lonjakan arus kedatangan peti kemas di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dan untuk mengantisipasi pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada 5-6 tahun ke depan.
"Walaupun arus peti kemas di pelabuhan Trisakti belum begitu padat, namun Pelindo III Banjarmasin mempersiapkan peralatan dengan kapasitas 150% - 175%," katanya.
Masing-masing CC memiliki kemampuan operasional sebanyak 35 box peti kemas per jam, atau jauh lebih besar dibanding kapasitas CC terdahulu yang hanya 24 box.
Selain penambahan fasilitas berupa empat CC baru, pada tahun 2016 Pelindo III Banjarmasin juga merencanakan menambah peralatan lain seperti delapan Radabber Truck Gantry (RTG) dan lima Head Truck and Chassis untuk meningkatkan kapasitas layanan kepelabuhanan.
Saat ini, Pelindo III Banjarmasin memiliki 11 hektar lapangan penumpukan peti kemas (container yard) yang mampu menampung 800.000 box, namun kini baru terisi 430.000 box, sehingga masih terdapat ruang yang cukup luas bagi pelaku bisnis.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Manajer Terminal Petikemas Pelindo III Banjarmasin, Hermani Gunawan, di Banjarmasin, Sabtu mengatakan, kerusakan dua RTG tersebut, tidak terlalu mengganggu arus bongkar muat barang di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
"Kami telah melakukan pengecekan ke lapangan, hanya dua buah RTG yang tidak beroperasi yaitu RTG-05 dan RTG-07, sehingga tidak ada masalah berarti," katanya.
RTG adalah perangkat untuk memindahkan peti kemas di lapangan penumpukan pelabuhan.
Menurut Hermani, saat ini dua unit RTG yang mengalami kerusakan tersebut, sedang dalam perbaikan dan akan segera beroperasi kembali.
"Memang benar ada RTG yang mengalami kerusakan, namun tidak sebanyak yang diberitakan. Dari 13 RTG yang ada di Pelabuhan Banjarmasin, hanya dua unit yang mengalami kerusakan, itupun akan kembali beroperasi," katanya.
Hermani mengungkapkan, pihaknnya selalu melakukan rapat kesiapan alat setiap hari sehingga apabila ada kondisi alat mengalami kerusakan, akan segera diketahui dan diantisipasi dalam kegiatan operasional bongkar muat peti kemas di lapangan.
"Apabila RTG mengalami kerusakan, kita mengantisipasi dengan menyediakan Reach Stacker (RS) untuk kegiatan bongkar muat di lapangan penumpukan. Untuk pemeliharaan alat, kita bekerjasama dengan vendor untuk "maintenance", sehingga bila mengalami kerusakan, segera dilakukan perbaikan," katanya.
Sebelumnya, PT Pelindo III menambah empat container crane asal China guna meningkatkan fasilitas layanan di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
General Manager PT Pelindo III Banjarmasin Hengki Jajang Herasmana mengatakan empat container crane atau biasa disebut CC tersebut untuk menambah fasilitas yang sudah ada di Trisakti.
Penambahan empat CC tersebut dipersiapkan untuk mengantisipasi lonjakan arus kedatangan peti kemas di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dan untuk mengantisipasi pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada 5-6 tahun ke depan.
"Walaupun arus peti kemas di pelabuhan Trisakti belum begitu padat, namun Pelindo III Banjarmasin mempersiapkan peralatan dengan kapasitas 150% - 175%," katanya.
Masing-masing CC memiliki kemampuan operasional sebanyak 35 box peti kemas per jam, atau jauh lebih besar dibanding kapasitas CC terdahulu yang hanya 24 box.
Selain penambahan fasilitas berupa empat CC baru, pada tahun 2016 Pelindo III Banjarmasin juga merencanakan menambah peralatan lain seperti delapan Radabber Truck Gantry (RTG) dan lima Head Truck and Chassis untuk meningkatkan kapasitas layanan kepelabuhanan.
Saat ini, Pelindo III Banjarmasin memiliki 11 hektar lapangan penumpukan peti kemas (container yard) yang mampu menampung 800.000 box, namun kini baru terisi 430.000 box, sehingga masih terdapat ruang yang cukup luas bagi pelaku bisnis.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016