Banjarbaru (Antaranews.Kalsel) - Sistem kelistrikan wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah pulih sehingga pemadaman aliran listrik bergiliran yang berlangsung satu bulan pada dua provinsi itu, berakhir.


Manager Bidang Transmisi dan Distribusi PT PLN wilayah Kalselteng Hery Santoso di Banjarbaru, Rabu, mengatakan suplai listrik kembali normal sejak Minggu (3/4).

"Pemeliharaan PLTU Asam-Asam unit 3 dan Excess Power PLTU MSW selesai sehingga kedua pembangkit bisa menyuplai listrik dan tidak ada lagi pemadaman sejak Senin," ujarnya.

Ia mengatakan, pemadaman aliran listrik bergiliran terpaksa dilakukan PLN karena pemeliharaan dua pembangkit menyebabkan kehilangan daya listrik hampir 100 Mega Watt.

Dijelaskan, kekurangan daya listrik yang cukup besar itu membuat PLN memadamkan aliran listrik pada dua provinsi bertetangga yang pasokan listriknya dilayani PLN Kalselteng.

"Masuknya pembangkit membuat PLN tidak lagi defisit sehingga tidak ada pemadaman bergiliran. Jika masih ada wilayah yang padam, itu karena gangguan jaringan," ucapnya.

Menurut Hery didamping Manager Bidang Pembangkitan Idaman Lingga, masuknya pasokan listrik melalui dua pembangkit tersebut membuat sistem kelistrikan mengalami surplus.

Namun, surplus daya listrik tidak besar karena hanya sebesar 52,7 MW pada siang hari dan malam hari hanya surplus sebesar 13,2 MW disebabkan banyaknya pemakaian listrik.

"Daya mampu seluruh pembangkit mencapai 498 MW dan siang hari beban puncak mencapai 445 MW dan malam hari sebesar 485 MW sehingga surplus relatif kecil," ujarnya.

Dikatakan, surplus daya listrik itu akan bertambah jika mesin PLTD dari Riau sudah terpasang dan beroperasi karena mampu menyumbang daya listrik sebesar 20 MW.

"Operasional mesin PLTD dari Riau diperkirakan akhir April sehingga bisa menambah surplus daya mampu kelistrikan PLN disamping PLTD dari Bali sebesar 30 MW," katanya./A

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016