Amuntai, (AntaranewsKalsel) - Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Utara, bekerja keras untuk menuntaskan buta aksara menjadi hanya tersisa 0,5 persen hingga akhir 2016.
Kepala Bidang Bina PAUDNI Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Hj Lailatanur Raudah di Amuntai, Selasa, mengatakan data warga buta aksara yang masuk ke Dinas Pendidikan (Disdik) HSU tahun ini sebanyak 1050 dari perkiraan jumlah yang tersisa sebanyak 1250 orang untuk semua usia.
"Tahun ini ada bantuan dari pusat dan provinsi untuk total 90 kelompok belajar diperkirakan jumlah warga buta aksara yang tersisa 1250 tuntas tahun ini dengan hanya menyisakan sekitar 0,5 persen," ujar Lailatanur.
Lailatanur mengatakan, hingga akhir 2013 jumlah penyandang buta aksara di Kabupaten HSU memang masih cukup besar mencapai 3.173 orang namun seiring pelaksanaan program Keaksaraan Fungsional (KF) tersisa sekitar 1250 orang dan telah masuk data ke Disdik sebanyak 1050 orang
yang diusulkan mengikuti program KF april -September 2016.
Pada pelaksanaan program KF antara 2014-2015, kata Lailataur, berhasil menuntaskan buta aksara di kalangan warga sebanyak 1923 orang sehingga menyisakan sekitar 1250 orang untuk dituntaskan tahun ini.
Disamping mengajarkan baca tulis latin dan berhitung, lanjutnya, melalui Program Kelompok Belajar Masyarakat (PKBM) juga diajarkan baca tulis huruf arab meski tidak diwajibkan oleh Kemendikbud.
Lailatanur mengakui, keberadaan warga buta aksara tidak sepenuhnya bisa terdata oleh pihak Disdik karena sebagian warga masih malu dan belum terbuka mengakui bahwa dirinya tidak bisa baca tulis.
"Jadi kalau kita melakukan kegiatan kelompok belajar ke masyarakat, terpaksa nama kegiatan kita samarkan agar warga bersedia ikut kegiatan," terangnya./c
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016